NABIRE, TOMEI.ID | Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Paniai, Papua Tengah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Paniai menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada hari Kamis (17/6/2025), untuk meningkatkan sosialisasi bahaya HIV/AIDS di seluruh sekolah yang berada di kabupaten Paniai.
Ketua KPA Paniai,Sepanya Yogi dalam keterangannya mengatakan, langkah ini diambil untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang HIV/AIDS, termasuk cara pencegahan dan penularannya, serta mengurangi stigma terhadap penderita HIV/AIDS.
“Dengan adanya MoU ini agar kami sosialisasikan kepada para siswa tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang ada di kabupaten Paniai bahwa penyakit menular ini harus dicegah dengan baik,” kata Sepanya Yogi dibalik selulernya usai MoU.
Sosialisasi bahaya HIV/AIDS di sekolah, lanjut Yogi, memberikan pemahaman pentingnya dukungan bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Penyampaian informasi mengenai HIV/AIDS di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain penyuluhan, diskusi kelompok, dan kampanye.
“Dalam sosialisasi itu kami akan memberikan materi tentang HIV/AIDS, termasuk cara penularan, pencegahan, dan dampak penyakit ini. Mengadakan kegiatan kampanye seperti lomba poster, pembuatan video pendek, atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan HIV/AIDS untuk meningkatkan kesadaran siswa,” katanya.
Pihaknya menargetkan bakal melibatkan siswa yang sudah mendapatkan pelatihan untuk menjadi penggerak dalam menyebarkan informasi tentang HIV/AIDS di kalangan teman-temannya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pedidikan Kabupaten Paniai, Agus Kobepa, memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh KPA Paniai. Ia menegaskan hal itu merupakan bagian dari menyelamatkan generasi penerus dari bahaya HIV Aids yang merajalela di kalangan masyarakat luas
“Kami dari Dinas Pendidikan menerima baik sosialisasi ini yang akan mengutamakan kepada siswa baik SD, SMP, SMA dan SMK,” kata Agus Kobepa.
Dengan pemahaman ini, Kobepa berharap ke depan siswa bisa lebih aktif dan menghindari dari pergaulan yang bisa menularkan salah satu virus yang mematikan tersebut.
“Yang tadinya tidak tahu dengan adanya sosialisasi ini menjadi tahu. Jadi dengan pengetahuan tersebut siswa bisa meminimalisir penyebaran virus HIV/Aids di kalangan pelajar,” katanya.
Ia mengatakan, para generasi muda bisa mengetahui bahaya yang diakibatkan oleh hubungan seks bebas, karena hubungan sex bebas sangat beresiko tinggi terkena HIV/AIDS, menurut hasil survey kebanyakan penularan HIV/AIDS diakibatkan karena hubungan sex bebas.
Menurutnya, pada zaman sekarang para generasi muda sangat mudah sekali mengakses informasi di internet, sehingga mendorong para generasi muda untuk coba-coba melakukan hal yang sangat beresiko tersebut.
“Untuk itu kami dukung penuh upaya yang dilakukan oleh KPA ini,” ucapnya.[*]