Mesak Magai : Blok Wabu adalah Warisan Tuhan bagi Anak Cucu Kita

oleh -1320 Dilihat
Bupati Nabire, Mesak Magai, saat menyampaikan seruan perlindungan terhadap Blok Wabu dalam sebuah acara resmi di Nabire, Papua Tengah. (Foto: Humas Kabupaten Nabire).

NABIRE, TOMEI.ID | Bupati Kabupaten Nabire, Mesak Magai, menyampaikan seruan tegas agar seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Papua Tengah bersama-sama menolak eksploitasi tambang Blok Wabu.

Menurutnya, kawasan tambang Blok Wabu yang terletak di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah merupakan warisan alam yang dititipkan Tuhan bagi masyarakat setempat, khususnya anak cucu di masa mendatang.

banner 728x90

Pernyataan tersebut disampaikan melalui video berdurasi 5 menit 28 detik yang beredar luas di media sosial pada Jumat (18/7/2025). Dalam video tersebut, Mesak menyerukan agar pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, tidak memberikan izin kepada perusahaan kapitalis yang ingin mengelola Blok Wabu secara besar-besaran.

“Saya harapkan supaya kita semua pejabat, lindungi potensi tersebut, supaya masyarakat kita ini sampai anak cucu pun tidak akan habis cepat. Biarkan kasih kebebasan kepada masyarakat ambil tambang itu dengan cara manual mereka, dengan tenaga mereka sendiri,” ucap Mesak, yang dikonfirmasi kembali pada Minggu (20/7/2025).

Mesak menyebut, kekayaan alam di Papua Tengah termasuk Blok Wabu harus dipertahankan sebagai milik rakyat, bukan diserahkan kepada kepentingan luar yang hanya mementingkan keuntungan. Ia mendesak Pemprov Papua Tengah untuk menutup pintu bagi investor tambang skala besar, yang berpotensi merampas hak masyarakat adat dan mempercepat habisnya sumber daya alam.

“Kita semua harus lindungi dan selamatkan potensi ini untuk masyarakat kita nikmati,” tegasnya.

Mesak juga mengungkapkan pengalamannya pada 2022, ketika ia bertemu dengan seseorang di Jakarta yang menyampaikan bahwa kelompok tertentu sedang mengincar penguasaan Blok Wabu. Pada bulan yang sama, ia juga bertemu dengan pejabat tinggi PT Freeport Indonesia di Timika dan membahas potensi besar Blok Wabu.

Menurut Mesak, potensi tambang di Blok Wabu meliputi emas, tembaga, dan nikel yang jumlahnya sangat besar, namun karakteristiknya berbeda dari tambang di Tembagapura.

“Kalau di Tembagapura, semua kekayaan seperti emas dan tembaga itu berada jauh di dalam tanah. Butuh alat berat dan teknologi canggih. Tapi di Blok Wabu, kandungannya ada di permukaan dan bisa dikelola secara manual oleh masyarakat,” jelasnya.

Ia memperingatkan bahwa bila Blok Wabu dieksploitasi menggunakan teknologi besar dan alat berat, kandungan tambangnya bisa habis dalam waktu 25 tahun. Sebaliknya, jika dikelola oleh masyarakat secara manual, kekayaan alam itu dapat dinikmati dalam jangka panjang.

“Potensi kekayaan Blok Wabu luar biasa, tetapi kalau langsung dieksploitasi besar-besaran, maka anak cucu kita tidak akan sempat menikmatinya,” imbuhnya.
Bupati Mesak Magai mengajak seluruh pihak untuk menyadari bahwa Blok Wabu adalah warisan ilahi yang harus dijaga dengan rasa tanggung jawab moral dan sosial.

“Saya mau sampaikan kepada warga Papua Tengah, kepada delapan kabupaten dan pejabat provinsi: Blok Wabu ini benar-benar Tuhan titipkan untuk masyarakat kita nikmati. Ini titipan Tuhan untuk anak cucu kita makan,” tuturnya.

Di akhir pernyataannya, ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus berdiri bersama rakyat untuk memastikan pengelolaan sumber daya dilakukan secara adil, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

“Biarlah masyarakat kita ambil tambang itu dengan cara mereka sendiri, secara tradisional, supaya tidak cepat habis. Kita lindungi potensi ini sebagai warisan Tuhan yang tidak boleh dirampas oleh siapapun,” pungkasnya. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.