BIAK, TOMEI.ID | Dalam semangat membangun prestasi olahraga dari akar rumput, seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SMA Negeri 1 Biak Timur mengusulkan pembentukan pengurus cabang olahraga (cabor) hockey yang aktif di Papua.
Usulan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi kebugaran dan olahraga bertema “Kebugaran dan Olahraga: Menempa Remaja Papua Berprestasi”, yang digelar di aula sekolah tersebut pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Cenderawasih (Uncen) yang berlokasi di Kampung Bakribo, Distrik Oridek, Kabupaten Biak Numfor.
Dalam sesi diskusi terbuka, guru PJOK yang juga mantan pelatih hockey ini menyoroti kurangnya dukungan kelembagaan terhadap cabor hockey di Papua. Menurutnya, semangat dan potensi pelajar di wilayah Biak sangat tinggi, namun belum tersalurkan secara optimal karena belum adanya struktur organisasi yang menaungi cabor tersebut.
“Papua belum punya pengurus cabor hockey yang berjalan aktif. Padahal anak-anak kita di Biak ini semangatnya tinggi, potensinya besar. Kalau FIK Uncen bisa buka pintu, kami siap kirim atlet dari Biak untuk belajar dan berkembang,” ungkapnya penuh harap.
Respon positif datang dari kalangan mahasiswa. Yeremias Edowai, mahasiswa KKN yang juga Sekretaris BEM FIK Uncen, menyatakan dukungan penuh atas aspirasi yang disampaikan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal aspirasi ini ke tingkat fakultas dan stakeholder terkait.
“Ini usulan nyata dari akar rumput. Kami sebagai mahasiswa olahraga akan menyuarakannya ke pimpinan fakultas dan mitra keolahragaan di Papua. Siapa tahu ke depan, hockey bisa menjadi salah satu cabor unggulan di daerah ini,” tegas Yeremias, mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Selain penyuluhan tentang pentingnya kebugaran jasmani, kegiatan ini juga membuka ruang dialog antara pelajar, guru, dan mahasiswa, guna menggali potensi serta aspirasi dalam pengembangan olahraga lokal. Respon siswa pun sangat antusias. Banyak dari mereka yang tertarik ketika mendengar pengenalan tentang olahraga hockey, bahkan meski belum pernah melihat langsung permainan tersebut.
“Saya belum pernah lihat langsung permainan hockey, tapi saya ingin coba kalau ada pelatihan. Saya juga ingin kuliah di FIK Uncen,” ungkap seorang siswa kelas XI dengan penuh semangat.
Momentum ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara tenaga pendidik dan mahasiswa dapat melahirkan gerakan nyata dalam membangun ekosistem olahraga dari bawah. Dengan adanya perhatian terhadap cabor baru seperti hockey, peluang bagi pelajar Papua untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang olahraga semakin terbuka.
Penutupan kegiatan ditandai dengan ajakan bersama untuk terus menumbuhkan olahraga dari kampung dan sekolah sebagai fondasi utama pembinaan prestasi daerah.
“Olahraga bukan semata tentang menang atau kalah, tapi tentang karakter, harapan, dan ruang untuk berkembang. Hari ini, harapan itu sedang tumbuh di Biak Timur,” pungkas Yeremias.
Papua telah melahirkan atlet-atlet nasional di berbagai cabang. Kini, dengan semangat baru, hockey bisa menjadi medan baru untuk prestasi anak-anak Papua, dari tanah Biak hingga ke panggung nasional. [*].