Berita

Aksi Trikora di Makassar Ricuh: Gas Air Mata Masuk Asrama, Mahasiswa Papua Luka-Luka

MAKASSAR, TOMEI.ID | Peringatan Tri Komando Rakyat (Trikora) 19 Desember di Kota Makassar berakhir mencekam, setelah bentrokan pecah hingga ke area asrama mahasiswa Papua.

Aksi damai yang digelar Forum Solidaritas Mahasiswa dan Pelajar Peduli Rakyat Papua (FSM-PRP) berujung bentrok terbuka setelah aparat kepolisian dan kelompok Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) terlibat ketegangan hebat dengan massa aksi, Jumat (19/12/2025).

Asrama mahasiswa Papua dilaporkan menjadi sasaran tembakan gas air mata, mengakibatkan sejumlah mahasiswa mengalami gangguan pernapasan dan luka fisik akibat hantaman benda tumpul.

Massa yang terdiri dari gabungan mahasiswa berbagai wilayah adat Papua, mulai dari pegunungan tengah hingga wilayah pesisir, berkumpul di titik temu Monumen Mandala sejak pagi hari. Situasi awalnya terkendali hingga orasi politik dimulai pukul 10.00 WITA.

Ketegangan memuncak saat kelompok Ormas mendatangi massa aksi dan melakukan tindakan provokatif dengan memutus tali komando serta merampas spanduk dan alat peraga aksi. Aparat kepolisian kemudian memukul mundur massa dan memaksa mereka kembali ke Asrama Putra Papua Kamasan IV menggunakan mobil Dalmas guna menghindari konflik yang lebih luas di ruang publik.

Setibanya di asrama, situasi tidak kunjung mereda. Massa menuntut pengembalian barang-barang aksi yang dirampas Ormas. Negosiasi yang alot pecah menjadi bentrokan fisik sekitar pukul 12.49 WITA setelah dugaan provokasi berulang di lokasi kejadian.

Aparat kepolisian merespons eskalasi tersebut dengan menembakkan gas air mata. Namun, tembakan tersebut dilaporkan mendarat hingga ke dalam area asrama, memaksa mahasiswa berlindung di tengah kepulan asap yang menyesakkan.

Akibat insiden tersebut, tujuh mahasiswa tercatat mengalami cedera serius. Lima di antaranya menderita sesak napas akibat paparan gas air mata, yaitu Novita Telenggen, Anteks Tekege, Daesman Wenda, Rotalina Gwijangge, dan Kolepian Numan. Sementara itu, dua mahasiswa lainnya, Desman Wenda dan Narelak Lilbib, mengalami luka robek di kepala akibat hantaman batu dan benda tumpul.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengakui adanya gesekan dalam pengamanan tersebut. Namun, ia berdalih bahwa tindakan tegas dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), termasuk mencegah pengibaran atribut yang dilarang negara.

“Ini kan Trikora. Kami tidak melarang penyampaian pendapat, namun kami meminta dilakukan secara tertib dan tidak keluar dari area asrama untuk menghindari konflik dengan kelompok masyarakat yang tidak setuju,” ujar Arya dalam keterangannya.

Peringatan 19 Desember merujuk pada komando Presiden Soekarno di Yogyakarta tahun 1961 untuk merebut Irian Barat. Hingga berita ini diturunkan, suasana di sekitar Asrama Papua Makassar masih dipantau ketat oleh aparat keamanan, sementara mahasiswa masih bertahan di dalam gedung dengan kondisi waspada. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Mandiri Tanpa Bergantung ke Pemda, Komunitas Literasi Dogiyai Maju Targetkan Perpustakaan Swadaya di 2026

DOGIYAI, TOMEI.ID | Menolak berpangku tangan pada bantuan Pemerintah Daerah, Komunitas Literasi Dogiyai Maju (KLDM)…

12 menit ago

Jalan Trans Wamena–Nduga ‘Makan Korban’, Legislator Soleh Elopere: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab!

NDUGA, TOMEI.ID | Kondisi Jalan Trans Wamena–Nduga yang hancur lebur kembali memicu kecaman keras. Anggota…

17 menit ago

Rayakan Malam Natal, Pastor Otovianus Taena: Kristus Hadir Selamatkan Keluarga

NABIRE, TOMEI.ID | Ratusan umat Katolik memadati Gereja Paroki Santo Yosep Nabire Barat untuk mengikuti…

8 jam ago

Pemprov Papua Tengah Tetapkan UMP 2026 Sebesar Rp4,28 Juta, Perusahaan Pelanggar Terancam Cabut Izin

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, resmi menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk…

22 jam ago

IPMAPAN Sorong Matangkan Persiapan Natal 2025 Bertema Damai dan Persaudaraan

SORONG, TOMEI.ID | Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Paniai (IPMAPAN) se-Kota Studi Sorong, Papua Barat Daya,…

24 jam ago

PMKRI Cabang Nabire Serahkan Aspirasi ke Polda Papua Tengah, Desak Pengusutan Tuntas Kasus Pembunuhan Pdt. Neles Peuki

NABIRE, TOMEI.ID | Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Nabire menyerahkan aspirasi kepada Polda…

2 hari ago