Berita

Aktivis Sebut Roma Agreement Perjanjian Manipulatif yang Merugikan Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Gelombang penolakan terhadap Roma Agreement kembali mencuat dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen), Selasa (30/9/2025). Para aktivis menilai perjanjian tersebut sarat manipulasi dan merugikan masyarakat Papua.

Penanggung jawab aksi, Kamus Bayage, menegaskan Roma Agreement merupakan rekayasa politik yang dirancang oleh kekuatan asing.

“Aksi ini adalah bentuk peringatan terhadap Roma Agreement, sebuah perjanjian manipulatif yang dibuat Amerika, Belanda, dan Indonesia, yang mengancam masa depan rakyat Papua. Kami menolak dengan turun langsung ke jalan,” ujar Kamus kepada wartawan.

Aksi dimulai sejak pukul 08.00 WIT di dua titik, yakni Gapura Uncen Atas dan Uncen Bawah. Mahasiswa sempat mengajukan izin untuk melakukan long march, namun aparat kepolisian menolaknya.

Menurut Kamus, sekitar pukul 10.00 WIT aparat membubarkan massa secara paksa. Empat mahasiswa disebut ditangkap dalam insiden tersebut.

“Kami menuntut pembebasan tanpa syarat terhadap empat rekan kami yang ditangkap,” tegasnya.

Kelompok Solidaritas Peduli Uncen juga menyatakan Roma Agreement tidak sah secara moral maupun hukum, karena dibuat tanpa melibatkan rakyat Papua sebagai pihak utama yang terdampak.

“Perjanjian ini ilegal karena dirancang oleh tiga negara tanpa mendengarkan suara orang Papua. Roma Agreement jelas tidak adil dan merugikan kami,” ujar perwakilan Solidaritas Peduli Uncen.

Kamus menambahkan, Roma Agreement bukan sekadar dokumen diplomatik, melainkan intrik politik internasional yang berimplikasi pada hilangnya hak politik, sosial, dan masa depan generasi Papua.

“Perjuangan ini tidak berhenti di sini. Kami akan terus menyuarakan aspirasi agar dunia mendengar. Keadilan bagi rakyat Papua harus terwujud,” pungkasnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

IKAPPMME Perkuat Kapasitas Mahasiswa Ekadide Jayapura melalui Seminar dan Pelatihan

JAYAPURA, TOMEI.ID | Ikatan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa/i dan Masyarakat Ekadide (IKAPPMME) se-Jayapura menggelar seminar dan…

9 jam ago

Mahasiswa Nabire Desak Pemda Bangun Asrama Putri, Soroti Kondisi Tak Layak di Waena

JAYAPURA, TOMEI.ID | Mahasiswa asal Kabupaten Nabire di Kota Studi Jayapura mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab)…

10 jam ago

TPNPB Pastikan Aparat TNI yang Tertembak di Sorong Raya Belum Dievakuasi, Siap Hadapi Serangan Balasan

SORONG RAYA, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS…

10 jam ago

Baku Tembak di Teluk Bintuni, Warga Sipil Mengungsi: Aparat Diminta Pastikan Perlindungan Warga

BINTUNI, TOMEI.ID | Kontak senjata dilaporkan terjadi antara kelompok bersenjata dan aparat keamanan di wilayah…

10 jam ago

Pemkab Dogiyai Perkuat Respons Bencana Daerah, Salurkan BLT dan Sembako untuk Piyaiye

DOGIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan langsung…

10 jam ago

Festival Port Numbay Kayu Batu: Merajut Budaya dan Menggerakkan Ekonomi Kreatif Pesisir Jayapura

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pantai Bes G di Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura, kembali menjadi pusat…

2 hari ago