Berita

Aloysius Giyai Kritik Keras Kebijakan Pusat: “Kami Tak Butuh Konsep Jakarta, Tapi Aksi di Papua!”

JAYAPURA, TOMEI.ID | Tokoh Katolik sekaligus pakar kesehatan Papua, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes, melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan pemerintah pusat yang dinilai hanya bersifat administratif tanpa menyentuh realitas di Tanah Papua. Ia menegaskan bahwa kader Pemuda Katolik harus mengambil peran sebagai pengontrol pemerintah, bukan sekadar penonton di rumah sendiri.

Hal tersebut ditegaskan Giyai dalam Musyawarah Komisariat Daerah (Muskomda) IV Pemuda Katolik Papua di Hotel Horison Kota Raja, Jayapura, Kamis–Jumat (18-19/ 12/2025).

Sebagai pencetus Kartu Papua Sehat (KPS), Giyai menyoroti kegagalan sistem BPJS Kesehatan dalam menjangkau masyarakat di medan sulit Papua. Ia menilai standarisasi sistem dari Jakarta tidak kompatibel dengan topografi dan kondisi sosial ekonomi Bumi Cenderawasih.

“BPJS ini sistem copy-paste. Kondisi Papua berbeda; topografi sulit, sosial budaya berbeda. Akibatnya, orang Papua punya BPJS atau tidak, dampaknya sama saja,” cetus mantan Direktur RSUD Jayapura tersebut.

Giyai mendesak agar sistem pembiayaan kesehatan dialihkan ke pendekatan real cost agar dana yang dikucurkan benar-benar mencakup kebutuhan nyata di lapangan.

Selain isu kesehatan, Giyai memberikan peringatan keras kepada para pemimpin daerah terkait integritas. Ia meminta praktik penempatan jabatan berdasarkan hubungan kekerabatan atau tim sukses segera dihentikan demi keberlanjutan pembangunan.

“Hentikan korupsi, nepotisme, dan laporan palsu. Uang sebesar apa pun tidak akan cukup kalau pemimpinnya tidak bersih. Jangan lagi ada penempatan jabatan berdasarkan marga atau keluarga,” tegasnya.

Giyai mengajak generasi muda meneladani keteguhan Santo Yosef yang berani mengambil risiko demi kebenaran. Ia menekankan bahwa keberhasilan sejati memerlukan pengorbanan, bahkan jika harus kehilangan jabatan atau kenyamanan.

“Pemuda Katolik bukan penonton. Kalian harus menjadi pengontrol gubernur, bupati, dan wali kota. Kebenaran boleh diserang, tetapi kebenaran tidak akan pernah kalah,” ujar Giyai menutup sambutannya dengan penuh semangat. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Gubernur Papua Tengah Berlakukan Kerja Fleksibel ASN Jelang Akhir Tahun 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah resmi menetapkan kebijakan tugas kedinasan secara fleksibel…

14 jam ago

Fokus Bangun SDM Papua Tengah, Yayasan Embung Pagi Piyaiye Resmi Hadir di Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Komitmen Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Papua Tengah mendapat suntikan…

14 jam ago

Freeport Gandeng 4 PTN Unggulan, Buka Jalan Generasi Papua ke Kampus Nasional

TIMIKA, TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) memperkuat investasi sumber daya manusia di Tanah Papua…

15 jam ago

Wagub Papua Ajak Keluarga Serui Laut Jaga Warisan Persaudaraan dan Dukung Pembangunan

JAYAPURA, TOMEI.ID | Wakil Gubernur Papua, Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen, mengajak keluarga besar Serui Laut…

1 hari ago

Keluarga Serui Laut Jayapura Rayakan Natal 2025, Tekankan Pemulihan Keluarga dan Persatuan

JAYAPURA, TOMEI.ID | Perkumpulan Keluarga Serui Laut/Arui Sai (PKSL) se-Kota dan Kabupaten Jayapura menyelenggarakan Ibadah…

2 hari ago

Gubernur Meki Gencarkan Upaya Penghentian Konflik di Kwamki Narama: Prioritaskan Perdamaian Jelang Natal

TIMIKA, TOMEI.ID | Guna menjamin keamanan bagi warga sekitar demi menjelang Natal, Gubernur Papua Tengah,…

2 hari ago