TIMIKA, TOMEI.ID| Dalam sebuah acara penuh kekhidmatan dan sukacita iman, Keuskupan Timika resmi memiliki uskup baru setelah lima tahun mengalami kekosongan. Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Timika oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Monsinyur Piero Pioppo, di Katedral Tiga Raja, Timika.
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, turut hadir dan menyampaikan sambutan hangat serta apresiasi mendalam atas momentum penting bagi Gereja Katolik di Tanah Papua tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur Nawipa menekankan makna historis dan spiritual dari pengangkatan uskup baru. “Saya mewakili seluruh rakyat Papua Tengah, lebih khusus dan Tanah Papua pada umumnya, menyampaikan selamat atas tahbisan Uskup Bernardus Bofitwos Baru, OSA,”ujar Nawipa.
baca juga : Uskup Baru Timika Diangkat, Gubernur Meki Serukan Semangat Persaudaraan
Ia menyebut tahbisan ini sebagai jawaban atas doa dan kerinduan umat Katolik selama lebih dari lima tahun sejak wafatnya Uskup pertama Keuskupan Timika, Mgr. John Philip Saklil, pada 3 Agustus 2019.
Gubernur juga menyoroti latar belakang Uskup Baru yang berasal dari Papua sebagai nilai penting dalam memperkuat pelayanan kontekstual yang memahami dinamika budaya, geografis, dan sosial masyarakat.
“Pengangkatan Pastor asli Papua sebagai Uskup merupakan kebanggaan bersama. Ini adalah simbol kehadiran Allah yang semakin nyata dan dekat dengan umat-Nya di Papua,” lanjutnya.
Dengan moto tahbisan “Ego Sum Ostium” atau “Aku Adalah Pintu”, Uskup Bernardus diharapkan dapat menjadi pemimpin spiritual yang membawa umat menuju keselamatan serta menjadi jembatan perdamaian, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan di tengah berbagai tantangan.
“Wilayah ini memiliki topografi yang sulit, dengan suku, bahasa, dan tradisi yang beragam. Diperlukan pemimpin yang merangkul semua dan hadir di tengah-tengah mereka,” tegas Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Nawipa juga menyampaikan penghargaan kepada Pastor Marthen Ekowaibi Kuayo yang telah menjalankan tugas sebagai Administrator Diosesan selama kekosongan kursi uskup. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama membangun pelayanan umat di delapan kabupaten wilayah Papua Tengah.
“Saya berharap Uskup Baru menjadi gembala beraroma tungku api pemimpin yang membawa kehangatan, kedamaian, dan harapan bagi keluarga serta masyarakat,” pungkas Nawipa.
Acara tahbisan ini dihadiri pula oleh para uskup se-Indonesia, para imam dari berbagai tarekat, tokoh-tokoh gereja, pejabat pemerintahan provinsi Papua, serta ribuan umat dari berbagai penjuru Papua. [*]