Berita

Asisten II Setda Papua Dorong Pengusaha OAP Tembus Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua melalui Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) menegaskan komitmennya untuk memberdayakan pengusaha Orang Asli Papua (OAP) agar mampu bersaing dalam sistem pengadaan barang dan jasa berbasis digital, sebagai bagian dari transformasi ekonomi lokal.

Upaya tersebut diwujudkan melalui Sosialisasi Katalog Elektronik (E-Katalog) Versi 6 (INAPROC) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Mitigasi Risiko Pengadaan Barang/Jasa bagi pelaku usaha OAP, yang digelar di Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Provinsi Papua, MB Setiro Mahyudi, yang menekankan pentingnya kemajuan pengusaha lokal dalam menghadapi era digitalisasi pengadaan pemerintah.

“Tentu ada batasan-batasan bagi pengusaha sesuai klasifikasi. Tapi inilah saatnya kemajuan. Saudara-saudara pengusaha lokal Orang Asli Papua harus bisa masuk dan difasilitasi,” ujar Setiro.

Menurut Setiro, selama ini belum ada wadah yang jelas bagi pengusaha OAP untuk terlibat dalam sistem pengadaan pemerintah. Kini, regulasi dan ruang partisipasi telah dibuka.

“Dulu belum ada tampungannya, tapi sekarang sudah ada. Tidak hanya tampungan, tapi juga regulasi yang memainkan peran penting dalam Peraturan Presiden. Karena itu, pengusaha wajib belajar digitalisasi berbasis web dan aplikasi,” tegasnya.

Setiro mendorong peserta Bimtek untuk aktif berdiskusi agar benar-benar memahami sistem yang ada.

“Hari ini kesempatan belajar aplikasi. Apapun kendala, silakan tanya langsung ke narasumber di ruang pembimbing. Mereka dari LKPP yang sangat paham sistem ini,” ujarnya.

Sosialisasi kali ini menyasar Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, sementara minggu depan dijadwalkan digelar di Kabupaten Biak dan Sarmi.

“Harapan kami, pengusaha yang ikut pembimbingan dari LPBJ dapat mengembangkan kemampuan mereka. Materi yang didapat harus diterapkan agar bisa membangun Papua lewat usaha sendiri,” tambah Setiro.

Program ini diharapkan menjadi momentum bagi pengusaha OAP untuk menguasai teknologi, meningkatkan kapasitas usaha, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi Papua, sehingga ke depan pengusaha lokal mampu mandiri dan berdaya saing tinggi. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Ratusan Warga Distrik Jila Mimika Mengungsi Akibat Operasi Militer

TIMIKA, TOMEI.ID | Ratusan warga sipil dari Kampung Amuagom, Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua, terpaksa…

5 jam ago

Kejari Nabire Rilis Kinerja 2025: Fokus Pemulihan Aset Negara Capai Rp 515 Miliar

NABIRE, TOMEI.ID | Kejaksaan Negeri (Kejari) Nabire merilis capaian kinerja penanganan perkara sepanjang tahun 2025…

6 jam ago

Direktur LBH Kaki Abu: Hak Asasi Adalah Anugerah Tuhan, Bukan Pemberian Negara

SORONG, TOMEI.ID | Direktur Lembaga Advokat dan Bantuan Hukum (LBH) Kaki Abu, Leonardo Ijie, menegaskan…

6 jam ago

Pansus Kemanusiaan DPR Papua Tengah Serahkan Aspirasi Tiga Kabupaten ke DPD RI

JAKARTA, TOMEI.ID | Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah secara…

8 jam ago

Pemerintah Papua Tengah Susun Strategi Pembangunan Berkelanjutan Melalui RPPLH 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan…

8 jam ago

KONI Papua Tengah Gelar Rakorprov I: Wagub Deinas Geley Tekankan Soliditas dan Target Prestasi Ambisius

NABIRE, TOMEI.ID | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Kerja Provinsi…

9 jam ago