NABIRE, TOMEI.ID | Asosiasi Wartawan Papua (AWP) resmi meluncurkan program edukasi bertajuk “AWP Masuk Sekolah” dengan menyasar sejumlah SMA dan SMK di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Program ini dirancang untuk memperkenalkan dunia jurnalistik kepada pelajar sekaligus membekali mereka dengan keterampilan praktis seperti menulis berita, melakukan wawancara, hingga memahami etika pers, dengan harapan dapat menumbuhkan minat baru generasi muda terhadap pers serta memperkuat literasi media di Papua.
Ketua Festival Media se-Papua, Abeth You, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi langkah awal dalam memperkuat minat dan literasi jurnalistik generasi muda Papua.
“Tujuan dari AWP Masuk Sekolah adalah memberikan pelatihan kepada siswa-siswi terkait jurnalistik. Apalagi saat ini di SMA dan SMK sudah ada mata pelajaran jurnalistik. Jadi, kami ingin ilmu yang ada di teman-teman jurnalis bisa dibagikan kepada adik-adik di sekolah,” ujar Abeth kepada wartawan, Minggu (7/9/2025).
Selain memberikan pelatihan, Abeth menambahkan bahwa program ini juga menjadi momentum untuk sosialisasi Festival Media se-Papua yang akan digelar di Nabire pada 6–8 Oktober 2025 mendatang.
Kehadiran pelajar dalam festival tersebut, kata Abeth, diharapkan tidak hanya sebagai penonton, melainkan juga peserta aktif. Ia menegaskan, partisipasi generasi muda sangat penting agar mereka dapat menyerap ilmu secara langsung dari para praktisi media yang akan hadir sebagai pemateri.
“Kami berharap para pelajar dapat terlibat langsung dalam festival nanti. Karena kami akan menghadirkan pemateri-pemateri yang berkompeten di bidang jurnalistik, sehingga bisa menjadi kesempatan berharga untuk belajar,” jelasnya.
Program “AWP Masuk Sekolah” dijadwalkan bergulir pekan depan di sejumlah SMA dan SMK di Kabupaten Nabire. Agenda ini menjadi bagian dari komitmen Asosiasi Wartawan Papua (AWP) untuk menghadirkan pembelajaran jurnalistik yang dekat dengan pelajar dan relevan dengan perkembangan media saat ini.
Melalui kegiatan tersebut, AWP menaruh harapan besar agar tumbuh minat baru di kalangan generasi muda terhadap dunia pers. Selain membangun keterampilan menulis dan wawancara, program ini diharapkan mampu memperkuat literasi media di Papua sehingga pelajar lebih kritis dan bijak dalam mengonsumsi serta memproduksi informasi. [*].