Berita

Baku Tembak di Yahukimo, TPNPB Klaim Tiga Prajurit TNI Tewas

YAHUKIMO, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komite Nasional Papua Barat–Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB) melaporkan terjadinya baku tembak intens antara pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dan aparat militer Indonesia pada Sabtu (13/12/2025) dini hari.

Dalam siaran pers ke-V yang diterima redaksi, juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyebutkan pertempuran berlangsung sejak pukul 04.00 hingga sekitar 08.00 WIT. Menurut klaim TPNPB, satu anggotanya mengalami luka tembak dan saat ini menjalani perawatan di markas setempat.

baca juga: Kontak Senjata di Yahukimo Memanas, TPNPB Klaim Serangan Bom Picu Krisis Pengungsian Massal Warga Sipil

Pihak TPNPB mengklaim korban dari pihak militer Indonesia berjumlah lima orang, dengan rincian tiga orang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka. TPNPB menyatakan bahwa baku tembak melibatkan pasukan Kodap XVI Yahukimo dari sektor Kinbusa dan Sisiba.

Dalam laporan yang sama, TPNPB menuding aparat militer Indonesia melakukan serangan menggunakan bom melalui jalur darat dan udara, serta melakukan pengiriman pasukan dan logistik militer tambahan ke wilayah konflik menggunakan kendaraan taktis.

baca juga: TPNPB Bantah Klaim Pemerintah soal Penyerahan Diri Lima Orang

Selain dampak militer, TPNPB juga melaporkan adanya dampak kemanusiaan akibat pertempuran tersebut. Pasukan intelijen TPNPB (PIS) menyebutkan bahwa serangan militer diklaim menyasar wilayah pemukiman warga sipil, sehingga memicu gelombang pengungsian ke kawasan hutan sekitar.

“Di antara para pengungsi terdapat anak-anak dan bayi yang membutuhkan perhatian khusus,” demikian pernyataan dalam siaran pers tersebut.

TPNPB mengimbau aparat keamanan Indonesia untuk menghentikan penggunaan bom dan tembakan ke area hutan, dengan alasan wilayah tersebut kini menjadi tempat perlindungan sementara warga sipil.

baca juga: TPNPB Klaim Tembak Sniper TNI di Yahukimo, Desak Penghentian Rencana Tambang

Siaran pers itu ditandatangani oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom bersama sejumlah pimpinan organisasi, yakni Panglima Tinggi TPNPB-OPM Goliat Tabuni, Wakil Panglima Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Terianus Satto, serta Komandan Operasi Umum Lekagak Telenggen.

Dengan demikian, perlu dicatat bahwa informasi dari wilayah konflik di Papua Pegunungan seringkali sulit diverifikasi secara independen karena keterbatasan akses dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah atau aparat keamanan terkait bantahan yang disampaikan TPNPB. Tomei.id akan terus memantau perkembangan informasi resmi dan akurat terkait pernyataan tersebut. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Hadirkan Orangtua Siswa, Kepsek SMK Negeri 2 Nabire Paparkan Program Pendidikan Gratis Papua Tengah

NABIRE, TOMEI.ID | SMK Negeri 2 Teknologi dan Rekayasa Nabire menggelar sosialisasi Program Bantuan Pendidikan…

41 menit ago

P2MMDK Gelar Ibadah Natal di Jayapura, Desak Penarikan Militer dari Yahukimo

YAHUKIMO, TOMEI.ID | Persekutuan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, dan Masyarakat Distrik Korupun (P2MMDK) menggelar Ibadah Perayaan…

2 jam ago

Anggota DPRD Dogiyai Yanuarius Tibakoto Jalin Dialog dan Serap Aspirasi Masyarakat Kamuu Selatan di Puweta

DOGIYAI, TOMEI.ID | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dogiyai, Yanuarius Tibakoto, menggelar rapat…

2 jam ago

Amandus Gabou Desak Kepolisian Usut Tuntas Pelaku Pembunuh Pendeta Neles Peuki

NABIRE, TOMEI.ID | Ketua Fraksi Gabungan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Dogiyai, Amandus Gabou, meminta…

3 jam ago

Operasi Udara Militer di Nduga Diduga Picu Krisis Pengungsian Massal, TPNPB Beri Laporan Terkini

NDUGA, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB)…

3 jam ago

Kontak Senjata di Yahukimo Memanas, TPNPB Klaim Serangan Bom Picu Krisis Pengungsian Massal Warga Sipil

NABIRE, TOMEI.ID | Kontak senjata intensif antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan aparat…

3 jam ago