Berita

Banjir Rendam Sekolah, Rumah, dan Gereja di Nabire, Warga Soroti Hutan Gundul di Hulu Sungai

NABIRE, TOMEI.ID | Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/10/2025), menyebabkan banjir di tiga kampung: Sima, Yaro, dan Wanggar. Luapan air dari Kali Sima dan Kali Menou merendam puluhan rumah warga, sekolah dasar, serta rumah ibadah.

Di Kampung Sima, banjir bercampur lumpur menutup akses jalan dan merendam SD Negeri Sima hingga setinggi lutut orang dewasa. Aktivitas belajar mengajar terhenti karena ruang kelas dipenuhi lumpur.

“Kami sudah berupaya membersihkan lumpur, tetapi tidak berhasil karena terlalu tebal. Kami berharap Tim Basarnas bisa turun membantu warga Sima,” ujar seorang guru SD Negeri Sima, Jumat (10/10/2025).

Di Kampung Yaro, air bercampur lumpur juga memasuki rumah warga akibat luapan Kali Menou. Kondisi serupa terjadi di Kampung Wanggar, di mana banjir merendam rumah, gereja, serta lahan perkebunan masyarakat.

Warga menilai penebangan hutan liar dan aktivitas pendulangan emas ilegal menjadi faktor utama penyebab banjir. Mereka menyebut, curah hujan tinggi hanya memperparah dampak dari rusaknya daerah tangkapan air di kawasan hulu.

“Hutan di sekitar sungai sudah gundul. Pohon-pohon ditebang untuk kayu dan tambang emas ilegal. Kalau dibiarkan, kami akan terus jadi korban banjir,” kata seorang warga Sima kepada tomei.id.

Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten Nabire dan Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera menertibkan aktivitas penebangan hutan dan tambang ilegal, serta melakukan normalisasi sungai agar luapan air tidak terus berulang setiap musim hujan.

Hingga Jumat pagi (10/10/2025), genangan air masih terlihat di beberapa titik permukiman. Warga berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan dan membantu proses pembersihan lumpur pascabanjir. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Dampak Kontak Senjata di Wandai: Warga Mengungsi Massal, HRD Minta Pos Militer Dievaluasi

INTAN JAYA, TOMEI.ID | Eskalasi konflik bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak…

12 jam ago

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

13 jam ago

Tingkatkan Peran OAP, Pemprov Papua Tengah Gelar Bimtek E-Katalog dan Mini Kompetisi

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Katalog Elektronik versi…

15 jam ago

Pemprov Papua Tengah Perluas Jangkauan Layanan Kesehatan Menuju Delapan Kabupaten

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan,…

16 jam ago

Evaluasi Program Kesehatan 2025: Dinkes Papua Tengah dan UNICEF Identifikasi Strategi Perbaikan Layanan

NABIRE, TOMEI.ID | Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Papua Tengah bersama…

16 jam ago

Peringati 11 Tahun Tragedi Paniai Berdarah, Mahasiswa di Jayapura Desak Negara Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

JAYAPURA, TOMEI.ID | Memasuki 11 tahun Tragedi Paniai Berdarah 8 Desember 2014, mahasiswa asal Kabupaten…

17 jam ago