Berita

Bung Ferry Soroti Sentuhan Amerika Latin Malut United dan PSBS Biak: Persija Terlalu Kaku ala Eropa

JAKARTA, TOMEI.ID | Figur publik sekaligus Manajer Fans Relations Persija Jakarta, Ferry Indrasjarief, memberikan apresiasi terhadap performa dua tim Liga 1 yang menurutnya tampil paling mencolok sepanjang musim ini: Malut United dan PSBS Biak.

Dalam pernyataannya, Ferry menilai kedua tim tersebut membawa warna berbeda dalam lanskap sepak bola nasional berkat gaya bermain bercita rasa Amerika Latin.

“Kalau ditanya tim mana yang paling menarik musim ini, salah dua yang gue suka itu Malut United dan PSBS Biak. Gaya main mereka beda, ada sentuhan Amerika Latin yang sangat terasa,” ujar pria yang akrab disapa Bung Ferry dalam tayangan kanal YouTube Bola Bung Binder, yang juga dirilis melalui media sosial, Rabu (21/5/2025).

Menurut Ferry, pendekatan taktis kedua tim tersebut lebih cair, penuh improvisasi, dan sulit ditebak—berbeda dengan pendekatan ala Eropa yang dinilainya lebih kaku dan struktural.

“Persija terlalu Eropa. Ketika Eropa ketemu Amerika Latin, biasanya akan kesulitan. Latin itu lebih luwes, improvisatif, dan unpredictable. Biak dan Malut punya karakter itu,” tegasnya.

Komentar ini muncul jelang laga terakhir Liga 1 musim ini, saat Persija dijadwalkan menghadapi Malut United. Ferry menyebut laga tersebut sebagai ujian berat bagi Macan Kemayoran.

“Lawan Malut di laga terakhir itu harus menang. Tapi lawan Malut berat. Mereka mainnya rapi, kolektif, dan punya flair khas Amerika Latin,” katanya.

Malut United memang menunjukkan performa stabil sepanjang musim, baik dari sisi hasil maupun kualitas permainan. Di bawah komando pelatih Imran Nahumarury, tim berjuluk Laskar Kie Raha sukses meramu skuad yang diisi banyak talenta Amerika Latin seperti Wbeymar Angulo, Diego ‘Chino’ Martinez, Dida, Sony Norde, Brandao, dan Bustos. Pada putaran pertama, mereka juga sempat diperkuat Cassio Scheid, Jorge Correa, dan Mohamed Mansaray.

Ferry memberikan apresiasi khusus kepada Imran Nahumarury yang dinilainya berhasil membangun identitas tim meski dihadapkan pada keterbatasan, termasuk regulasi lisensi kepelatihan.

“Imran itu salah satu pelatih lokal yang gue kagumi. Waktu di PSIS Semarang juga terbukti berhasil. Sayangnya karena aturan lisensi, dia harus mundur dan digantikan pelatih asing. Tapi justru PSIS menurun performanya setelah itu,” ungkap Ferry.

Tak hanya Malut, Ferry juga menaruh perhatian khusus kepada PSBS Biak. Ia menilai tim asal Papua itu memiliki gaya bermain ekspresif dan menyerang, menonjolkan teknik individu, kreativitas dalam ruang sempit, serta keberanian dalam duel satu lawan satu karakteristik khas Amerika Latin.

Menurut Ferry, kehadiran gaya bermain seperti ini merupakan warna baru yang perlu dirawat dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Ia berharap pendekatan serupa bisa menjadi inspirasi bagi tim-tim lain untuk membangun identitas permainan yang lebih dinamis dan atraktif.

“Sepak bola itu bukan soal power dan struktur aja, tapi juga tentang flair dan sentuhan budaya. Malut dan Biak menunjukkan itu dengan sangat baik musim ini,” pungkasnya. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Pemkab Deiyai Percepat Pembangunan Jalan Dua Jalur, Dorong Konektivitas Wilayah

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus…

2 jam ago

Norberth Mote Paparkan Strategi Pengelolaan Koperasi Menuju Papua Tengah Terang

NABIRE, TOMEI.ID | Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Papua Tengah, Norberth Mote,…

3 jam ago

HIMARIDA Gelar Ginosko Aquatic Camp 2025: Bentuk Kepemimpinan dan Solidaritas Mahasiswa Akuakultur Baru

BOGOR, TOMEI.ID | Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMARIDA) Universitas Djuanda Bogor resmi menggelar Ginosko Aquatic Camp…

4 jam ago

KPMY Gelar Penerimaan Mahasiswa Baru di Jayapura, Wakil Bupati Yahukimo Hadiri Acara

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) periode 2024–2025 menggelar kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru…

4 jam ago

Disbudpar Deiyai Berharap Hadirnya Museum Noken di Tanah Mee

DEIYAI, TOMEI.ID | Sebagai salah satu artefak budaya paling bermakna di Tanah Papua, Noken menyimpan…

4 jam ago

Tapal Batas Deiyai-Mimika: KNPI Minta Pemprov Papua Tengah Turun Tangan

DEIYAI, TOMEI.ID | Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Deiyai mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah…

22 jam ago