Berita

Direktur LBH Kaki Abu: Hak Asasi Adalah Anugerah Tuhan, Bukan Pemberian Negara

SORONG, TOMEI.ID | Direktur Lembaga Advokat dan Bantuan Hukum (LBH) Kaki Abu, Leonardo Ijie, menegaskan bahwa hak asasi manusia (HAM) melekat pada diri manusia sejak lahir dan dianugerahkan langsung oleh Tuhan, bukan oleh pejabat atau negara.

Pernyataan ini disampaikan Leonardo dalam orasi peringatan Hari HAM Sedunia pada massa aksi bergerak dari titik kumpul dan dipusatkan di lampu merah Elin, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (10/12/2025).

Aksi longmarch Peringatan Hari HAM Sedunia ke-77 diinisiasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sorong Raya dan KNPB Maybrat.

Dalam orasinya, Leonardo Ijie mengkritik pihak-pihak yang menganggap perjuangan hak dan martabat Papua sebagai ilusi.

“Ada orang yang tidak menyuarakan tentang harkat dan martabat itu manusia yang tidak menghormati dirinya sendiri,” ujarnya.

Menurut Leonardo, memilih jalan perlawanan terhadap penindasan adalah solusi terhormat.

“Kita semua yang memilih jalan perlawanan adalah solusi. Karena hati perlawanan itu bukan datang dari manusia, perlawanan itu datang dari Tuhan Allah itu sendiri,” tegas advokat HAM Papua tersebut.

Leonardo menuding bahwa rentetan pelanggaran HAM di Papua dan konflik yang terjadi merata mengikuti peta sumber daya alam (SDA) di Papua. Dirinya menyoroti jebakan Otonomi Khusus (Otsus) dan Daerah Otonomi Baru (DOB) yang dinilai membuat pejabat Papua terlena dan mendukung kolonialisme.

Lebih lanjut, Direktur LBH Kaki Abu itu menjelaskan bahwa negara melalui korporasi, perusakan lingkungan, deforestasi, dan pelanggaran HAM yang massif dan terstruktur, telah berlangsung sejak 1961.

“Kita melihat hukum di negara Indonesia tidak ada harapan keadilan bagi orang Papua. Maka itu, untuk mengakhiri segala penindasan di negeri ini tidak ada cara lain, hanya satu kata: lawan sampai menang,” tegas Leonardo.

Sementara itu, aktivis Papua Wemi Waker mengingatkan rakyat, terutama generasi muda Papua, pentingnya menanamkan nilai kesadaran terhadap penindasan di tanah air mereka.

“Generasi Papua dari SD, SMA, sampai dengan perguruan tinggi kamu harus sadar, dan kamu banyak belajar dengan ideologi Papua Merdeka. Besok kamu akan punah di atas tanah kita sendiri,” ajak Wemi dalam orasinya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

DPR Papua Tengah Gelar Paripurna laporan Perlindungan Warga Sipil dan Blok Wabu

NABIRE, TOMEI.ID | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Paripurna Laporan Hasil…

19 menit ago

Pemprov Papua Rayakan Natal Bersama 2025, Tekankan Peran Keluarga dalam Transformasi Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar Ibadah dan Perayaan Natal Bersama tingkat Provinsi…

1 jam ago

Klaim Tapal Batas Kapiraya Dinilai Picu Ancaman Nyawa, DPRK Dogiyai Desak Dialog Adat dan Evaluasi Peran Tokoh

DOGIYAI, TOMEI.ID | Klaim sepihak atas tapal batas wilayah Kapiraya dinilai berpotensi memicu konflik antarsuku…

3 jam ago

Berbagi Kasih Natal, PTFI Layani Warga di Sekitar Wilayah Operasional

TIMIKA, TOMEI.ID | Menyambut Natal 2025, karyawan dan komunitas PT Freeport Indonesia (PTFI) menghadirkan pelayanan…

3 jam ago

KPU Papua Tengah Gelar Rakor Pemutakhiran Data Parpol untuk Pastikan Akurasi Administrasi Pemilu

NABIRE, TOMEI.ID | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pemutakhiran…

9 jam ago

Pemda Deiyai Resmi Luncurkan dan Serah Terimakan Website Pemkab

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai melalui Dinas Informasi, Komunikasi, dan Persandian (Diskominfo) secara…

9 jam ago