Dogiyai Raih Juara Satu Festival Budaya Pelajar Papua Tengah 2025

oleh -2069 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Kabupaten Dogiyai berhasil meraih Juara I dalam ajang Festival Budaya Pelajar Siswa Papua Tengah Tahun 2025 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 3 hingga 6 September 2025, dan diikuti oleh perwakilan pelajar dari berbagai kabupaten/kota se-Papua Tengah.

banner 728x90

Kemenangan Dogiyai menjadi buah dari kerja keras kolaboratif antara Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai, para guru pendamping, dan semangat juang para siswa yang mempertunjukkan kekayaan budaya asli daerah.

Plt. Kepala Bidang SD, SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Dogiyai, Benediktus Goo, menjelaskan bahwa undangan dari Provinsi Papua Tengah disambut sangat baik oleh Kepala Dinas Pendidikan Dogiyai. Setelah menerima perintah dari kepala dinas, pihaknya langsung menginformasikan kepada seluruh guru untuk mempersiapkan pendamping dan siswa peserta lomba.

“Kami tidak menunjuk langsung, tetapi melakukan seleksi terbuka di aula SMP YPK Moanemani. Guru-guru sendiri yang memilih siapa yang pantas menjadi pendamping lomba seni tari. Jadi semua berjalan transparan,” ungkap Goo kepada wartawan, usai acara penutupan, Sabtu, (6/9/2025).

Menurutnya, setelah pendamping terpilih, semua proses pelatihan dan seleksi siswa dilakukan secara mandiri oleh para guru pendamping. Dinas hanya memfasilitasi tahap awal.

“Sejak pemilihan peserta hingga anak-anak tampil dan menjadi juara, semuanya berkat kerja keras para guru pendamping. Kami sangat berterima kasih,” tambahnya.

Perjalanan menuju lokasi kegiatan di Nabire pun bukan tanpa rintangan. Rombongan dari Dogiyai harus menempuh jalan darat yang rusak parah akibat bencana alam, termasuk longsor di Kilometer 139. Para siswa dan guru bahkan harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer dari Kilometer 141 hingga 138 untuk melanjutkan perjalanan mereka.

“Perjalanan berat, tapi tidak menyurutkan semangat kami. Dukungan kepala dinas sangat luar biasa, bahkan saat kondisi akses jalan sulit,” ujar Goo.

Sementara itu, Kepala sekolah SMP Negeri 1 Mapia, Fransiska Tagi, yang turut menjadi guru pendamping, menjelaskan proses pelatihan dilakukan secara intensif selama tiga minggu.

“Kami menyeleksi siswa dari beberapa sekolah, yakni SMA Negeri 1 Mapia, SMA Negeri 2 Dogiyai, SMK Negeri 1, dan SMK Negeri 2. Setelah seleksi, kami latih 20 siswa yang terpilih secara disiplin dan konsisten,” jelas Tagi.

Ia menambahkan, meskipun Festival Budaya ini merupakan ajang untuk siswa SMA dan SMK, proses seleksi pendamping dilakukan di forum resmi bersama dinas dan kepala-kepala sekolah.

“Kepercayaan dari dinas menjadi motivasi besar bagi kami untuk membina anak-anak. Kami bangga mereka bisa tampil maksimal dan membawa pulang juara pertama,” ucapnya.

Festival Budaya Pelajar Papua Tengah merupakan agenda tahunan yang bertujuan melestarikan nilai-nilai budaya lokal melalui seni tari, musik, dan kreativitas siswa. Tahun ini, Dogiyai tampil memukau dalam lomba sendratari, menampilkan keaslian budaya lokal yang memikat perhatian juri dan penonton. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.