Berita

Dugaan Ketidaktransparanan Seleksi PLN Nabire Mencuat, Bunai: Honorer Lokal Dikesampingkan

NABIRE, TOMEI.ID | Proses rekrutmen pegawai PT PLN (Persero) untuk wilayah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nabire kembali menuai sorotan publik. Sejumlah peserta seleksi mengeluhkan dugaan ketidakadilan dan kurangnya transparansi, terutama dalam memberikan kesempatan yang setara bagi putra-putri asli Papua yang memenuhi syarat.

Proses rekrutmen ini ditujukan untuk penempatan tenaga kerja di sejumlah kabupaten di wilayah pegunungan, meliputi Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya.

Beberapa peserta menyatakan bahwa sejak tahap administrasi hingga tes tertulis, mereka merasa tidak memperoleh ruang yang memadai untuk bersaing secara adil. Dugaan adanya kepentingan tertentu antara panitia lokal, perwakilan BUMN, dan pihak PLN Nabire mencuat, mengindikasikan kelulusan lebih dipengaruhi oleh kedekatan atau sokongan tertentu, bukan semata kemampuan objektif.

Orgenes Bunai, salah satu peserta seleksi yang telah dua kali mencoba peruntungan pada rekrutmen PLN (tahun 2022 dan 2025) dan gugur pada tahap tes tertulis, menyampaikan kekecewaannya. Menurut Bunai, dari lebih 600 pendaftar, hanya 55 orang yang lolos administrasi dan mengikuti tes.

“Sebagian besar yang lolos diduga memiliki kedekatan dengan panitia, sementara honorer PLN yang telah lama bekerja tidak diangkat,” ungkap Bunai dalam keterangan tertulisnya yang diterima tomei.id, Kamis (11/12/2025).

Bunai menegaskan bahwa putra daerah memiliki pengalaman lapangan dan pemahaman mendalam terhadap kondisi lokal. Menurutnya, penempatan tenaga kerja di wilayah pegunungan seharusnya memprioritaskan anak-anak asli Papua karena mereka lebih memahami lingkungan kerja dan budaya setempat.

Menyikapi hal ini, Bunai meminta PLN Pusat, pemerintah daerah, dan Gubernur Papua Tengah untuk segera meninjau kembali proses seleksi di Nabire agar berjalan lebih transparan. Ia juga mendesak agar standar penilaian, nilai tes, dan mekanisme seleksi dibuka untuk publik guna menghindari praktik kolusi atau kepentingan terselubung.

Sejumlah peserta berharap PT PLN dapat memastikan rekrutmen berlangsung secara objektif, adil, dan memberikan kesempatan yang setara bagi putra-putri Papua untuk berkontribusi dalam pembangunan kelistrikan di daerahnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

DPR Papua Tengah Gelar Paripurna laporan Perlindungan Warga Sipil dan Blok Wabu

NABIRE, TOMEI.ID | Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Paripurna Laporan Hasil…

51 menit ago

Pemprov Papua Rayakan Natal Bersama 2025, Tekankan Peran Keluarga dalam Transformasi Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar Ibadah dan Perayaan Natal Bersama tingkat Provinsi…

2 jam ago

Klaim Tapal Batas Kapiraya Dinilai Picu Ancaman Nyawa, DPRK Dogiyai Desak Dialog Adat dan Evaluasi Peran Tokoh

DOGIYAI, TOMEI.ID | Klaim sepihak atas tapal batas wilayah Kapiraya dinilai berpotensi memicu konflik antarsuku…

3 jam ago

Berbagi Kasih Natal, PTFI Layani Warga di Sekitar Wilayah Operasional

TIMIKA, TOMEI.ID | Menyambut Natal 2025, karyawan dan komunitas PT Freeport Indonesia (PTFI) menghadirkan pelayanan…

4 jam ago

KPU Papua Tengah Gelar Rakor Pemutakhiran Data Parpol untuk Pastikan Akurasi Administrasi Pemilu

NABIRE, TOMEI.ID | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pemutakhiran…

9 jam ago

Pemda Deiyai Resmi Luncurkan dan Serah Terimakan Website Pemkab

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai melalui Dinas Informasi, Komunikasi, dan Persandian (Diskominfo) secara…

10 jam ago