Berita

Dukcapil Papua Tengah Perkuat Kesadaran Dokumen Kependudukan di Paniai, Sumpah Pemuda Jadi Momentum

PANIAI, TOMEI.ID | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (Dukcapil PMK) Provinsi Papua Tengah menegaskan komitmennya memperkuat layanan administrasi kependudukan melalui sosialisasi pendaftaran penduduk di Kabupaten Paniai, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2025).

Kegiatan yang digelar di Kantor Bupati Paniai ini menjadi momentum strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan dalam mengakses layanan publik dan program bantuan pemerintah.

Bupati Paniai, Yampit Nawipa, membuka acara dengan menekankan perlunya kepemilikan dokumen kependudukan lengkap. Ia meminta Dukcapil lebih proaktif dengan pelayanan jemput bola ke kampung-kampung.

“Dengan dokumen kependudukan lengkap, masyarakat lebih mudah mengakses layanan publik dan bantuan pemerintah. Data valid adalah kunci pelayanan tepat sasaran,” tegas Bupati Nawipa.

Plt Kepala Dinas Dukcapil PMK Papua Tengah, Albertus Iyai, menekankan dokumen kependudukan sebagai fondasi layanan publik dan bantuan sosial, terutama bagi warga di daerah terpencil. Ia juga mengapresiasi capaian Kabupaten Paniai dalam pencatatan Orang Asli Papua (OAP).

“Kabupaten Paniai telah mencatat 121.710 jiwa OAP dari total 126.876 jiwa penduduk. Ini bukti komitmen nyata Pemda Paniai dalam mempercepat input data OAP sesuai arahan Gubernur Papua Tengah,” ujar Iyai.

Sebagai dukungan operasional, Dukcapil PMK Provinsi Papua Tengah menyerahkan 1.000 keping blangko KTP, lima unit tinta cetak (ribbon), dan tiga roll film cetak kepada Dinas Dukcapil Kabupaten Paniai.

Albertus Iyai menambahkan apresiasi khusus kepada Bupati Yampit Nawipa atas semangatnya memperkuat pelayanan publik.

“Hari Sumpah Pemuda dijadikan landasan bagi seluruh pihak untuk memperkuat administrasi kependudukan, meningkatkan pelayanan publik, dan memacu kemajuan Papua Tengah secara nyata,” pungkasnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Hari HAM Sedunia, Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Tuntut Penarikan Militer: “Kami Butuh Guru, Bukan Militer”

NABIRE, TOMEI.ID | Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Front Rakyat bersama Mahasiswa Pelajar…

1 jam ago

Dihadang Polisi, KNPB dan SOMAP Tetap Gelar Mimbar Bebas Suarakan Pelanggaran HAM di Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP) menggelar aksi…

2 jam ago

Kesaksian Pilu di LBH Kaki Abu: 2.000 Pengungsi Maybrat Hidup di Bawah Kontrol Militer

SORONG, TOMEI.ID | Dalam rangkaian peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Lembaga Bantuan Hukum…

3 jam ago

Kapolres Nabire Tegaskan Aksi Penyampaian Aspirasi Tidak Dilarang, Pengamanan Difokuskan pada Kelancaran Aktivitas Publik

NABIRE, TOMEI.ID | Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, menegaskan bahwa Polres Nabire tidak pernah…

4 jam ago

Dampak Kontak Senjata di Wandai: Warga Mengungsi Massal, HRD Minta Pos Militer Dievaluasi

INTAN JAYA, TOMEI.ID | Eskalasi konflik bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak…

16 jam ago

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

18 jam ago