EDITORIAL: Papua Tengah, Pilar Baru Kedaulatan Pangan Nasional

oleh -1263 Dilihat

Peluncuran program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” di Mimika, Papua Tengah, pada tanggal 27 September 2025, bukan sekadar seremoni belaka. Ini adalah deklarasi tegas dari sebuah daerah otonom baru yang bertekad menempatkan dirinya sebagai pilar vital dalam arsitektur kedaulatan pangan nasional. Di tengah gejolak ekonomi global dan ancaman krisis pangan, langkah strategis ini menggarisbawahi urgensi untuk mengoptimalkan setiap jengkal potensi negeri demi kemandirian bangsa, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, dengan lugas menyatakan bahwa ketahanan pangan melampaui sekadar pemenuhan kebutuhan perut; ia adalah manifestasi kemandirian sejati. Pernyataan ini bukan tanpa dasar.

banner 728x90

Papua Tengah, dengan kekayaan alam melimpah, tanah yang subur, serta kearifan lokal yang terjaga, sesungguhnya adalah harta karun yang siap diolah menjadi lumbung pangan baru. Potensi ini, jika dikelola dengan visi yang tepat, dapat menjadi jawaban atas tantangan pasokan pangan yang kerap menghantui.

Namun, kita tidak boleh abai terhadap realitas. Tantangan logistik yang kompleks, fluktuasi harga yang memukul daya beli masyarakat, hingga ancaman perubahan iklim, adalah rintangan nyata yang harus dihadapi. Inilah mengapa program budidaya jagung yang diinisiasi DPD RI dan didukung penuh oleh Kementerian Pertanian serta BPPSDMP RI menjadi krusial. Ini bukan hanya tentang menanam jagung, melainkan tentang membangun ekosistem pertanian yang kokoh, adaptif, dan berkelanjutan.

Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi. Sinergi antara pemerintah pusat melalui DPD RI dan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, dan yang terpenting, para petani sebagai ujung tombak produksi, adalah prasyarat mutlak. Komitmen untuk menyediakan benih unggul, pupuk, sarana produksi modern, serta pelatihan dan pendampingan teknis, adalah investasi yang tak ternilai bagi masa depan. Lebih jauh, jaminan penyerapan hasil panen dengan harga yang wajar akan memberikan kepastian ekonomi bagi petani, memutus rantai kerentanan yang selama ini membelenggu.

Lima langkah prioritas yang disepakati mulai dari koordinasi intensif, pelibatan aktif masyarakat lokal, penataan sistem logistik terpadu, pemantauan harga berkala, hingga evaluasi berkelanjutan menunjukkan keseriusan dalam merancang program yang berdampak nyata. Ini adalah blueprint menuju pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkeadilan dan inklusif.

Program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” di Papua Tengah harus dilihat sebagai lebih dari sekadar proyek lokal. Ia adalah model percontohan nasional, sebuah narasi inspiratif tentang bagaimana potensi daerah dapat diangkat menjadi kekuatan bangsa. Dengan semangat persatuan dan tekad kolektif, Papua Tengah memiliki kapasitas untuk tidak hanya mengamankan pangannya sendiri, tetapi juga menjadi penopang utama kedaulatan pangan Indonesia, mewujudkan kemandirian ekonomi, dan mempercepat pembangunan yang merata di seluruh pelosok negeri. Ini adalah panggilan untuk bertindak, dan Papua Tengah telah menjawabnya dengan optimisme dan kerja nyata. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.