Berita

Festival Danau Paniai 2025: Mama-Mama Paniai Serukan Stop Buang Sampah ke Kali Enarotali

ENAROTALI, TOMEI.ID | Meski festival berlangsung meriah, mama-mama Paniai menyerukan secara tegas agar masyarakat berhenti membuang sampah ke Kali Enarotali, yang kini menjadi ancaman serius bagi ekosistem Danau Paniai.

Keprihatinan mereka memuncak sebagai seruan tegas agar masyarakat sadar akan tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin keberlanjutan hidup masyarakat Paniai pada umumnya.

Festival yang dibuka resmi oleh Bupati Paniai, Yampit Nawipa, pada Senin (13/10/2025), sejatinya menjadi ajang promosi budaya dan ekonomi kreatif masyarakat. Namun di tengah kemeriahan, suara para mama-mama terdengar lebih lantang, menekankan perlunya kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.

“Kami mohon, jangan buang sampah lagi di kali. Danau sudah penuh sampah, ikan dan udang mulai menghilang,” ujar Mama Maria, Selasa (14/10/2025).

Bagi para mama-mama Papua, Danau Paniai bukan sekadar warisan alam, melainkan sumber ekonomi keluarga. Hasil tangkapan ikan dan udang menjadi sandaran hidup sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anak.

Kini kondisi danau semakin memprihatinkan. Sampah plastik dan limbah rumah tangga yang dibuang ke Kali Enarotali mengalir langsung ke danau, merusak ekosistem. Populasi ikan dan udang menurun drastis, mengancam kesejahteraan masyarakat.

“Dulu pagi-pagi bisa dapat banyak ikan, sekarang seharian cuma dua ekor. Kami sedih, karena danau ini tempat kami hidup,” ungkap seorang mama dengan nada lirih.

Para mama berharap pemerintah daerah lebih serius menindaklanjuti pencemaran ini, dengan menyediakan fasilitas pembuangan sampah serta program edukasi lingkungan bagi warga. Mereka mengajak seluruh masyarakat menjaga kebersihan demi keberlanjutan generasi mendatang.

Lebih dari sekadar pesta budaya, Festival Danau Paniai 2025 menjadi panggilan tegas bagi masyarakat untuk mempertahankan kelestarian alam Papua, terutama Danau Paniai, yang menjadi tumpuan hidup dan identitas lokal. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

2 jam ago

Tingkatkan Peran OAP, Pemprov Papua Tengah Gelar Bimtek E-Katalog dan Mini Kompetisi

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Katalog Elektronik versi…

3 jam ago

Pemprov Papua Tengah Perluas Jangkauan Layanan Kesehatan Menuju Delapan Kabupaten

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan,…

4 jam ago

Evaluasi Program Kesehatan 2025: Dinkes Papua Tengah dan UNICEF Identifikasi Strategi Perbaikan Layanan

NABIRE, TOMEI.ID | Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Papua Tengah bersama…

4 jam ago

Peringati 11 Tahun Tragedi Paniai Berdarah, Mahasiswa di Jayapura Desak Negara Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

JAYAPURA, TOMEI.ID | Memasuki 11 tahun Tragedi Paniai Berdarah 8 Desember 2014, mahasiswa asal Kabupaten…

5 jam ago

Jelang Hari HAM dan Natal, Ketua Presidium Pemuda Papua Imbau Kota Jayapura Tetap Kondusif

JAYAPURA, TOMEI.ID | Menyongsong Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia pada Rabu, 10 Desember…

6 jam ago