Berita

Forkopimda Paniai Bahas Penambahan Militer, DPRK Ingatkan Jangan Tambah Luka Rakyat

PANIAI, TOMEI.ID | Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Paniai menggelar rapat di Kantor Bupati, Senin (29/9/2025) sore, untuk membahas situasi penambahan pos dan personel militer di wilayah tersebut. Kebijakan itu dinilai berpotensi menambah ketegangan sekaligus memperdalam trauma masyarakat.

Dalam forum yang dihadiri pejabat daerah, Dandim TNI, Kapolres Paniai, serta unsur DPRD, Wakil Ketua Komisi A DPRK Paniai, Melianus Yatipai, menyampaikan kritik keras terhadap pola pendekatan keamanan yang ditempuh negara. Ia menegaskan, masyarakat Paniai tidak membutuhkan tambahan pos militer, melainkan pembangunan nyata di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Sejarah sudah mencatat luka rakyat Papua sejak 1969, 1980, hingga peristiwa 8 Desember 2014 dan 15 Desember 2015. Semua itu meninggalkan trauma mendalam. Jangan tambah luka baru. Hentikan kekerasan terhadap rakyat Paniai,” tegas Yatipai.

Menurutnya, kehadiran pasukan dalam jumlah besar hanya menambah rasa takut warga. Aparat, katanya, harus memahami adat serta menghargai kebiasaan masyarakat Paniai sehingga pendekatan lebih manusiawi, bukan represif.

“Kami DPRD menegaskan: tidak boleh ada penambahan militer di Paniai. Yang sudah ada cukup. TNI-Polri harus beradaptasi dengan masyarakat, bukan sewenang-wenang melakukan kekerasan. Ingat, kalian datang sebagai tamu di tanah ini. Harus tahu diri,” ujarnya.

Selain itu, Yatipai juga mengingatkan pemerintah daerah agar tidak mengulang kegagalan masa lalu yang hanya menebar janji tanpa realisasi. Ia menilai rakyat sudah terlalu lama menunggu pelayanan dasar yang layak.

“Kami minta kepada pemerintah eksekutif jangan sibuk operasi keamanan. Yang dibutuhkan rakyat kita adalah sekolah yang layak, fasilitas kesehatan yang baik. Itu yang utama,” tegasnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa aparat keamanan seharusnya memberi rasa aman, bukan justru menjadi sumber persoalan di lapangan.

“Tugas TNI-Polri adalah memberi rasa aman. Jangan sampai justru jadi sumber masalah,” pungkas Yatipai. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Peringati HUT ke-29 dan Natal, P3MKW GIDI di Jayapura Dorong Soliditas Kader Menuju Generasi Papua Unggul

JAYAPURA, TOMEI.ID | Persekutuan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa/i Klasis Woso (P3MKW) Gereja Injili di Indonesia…

4 menit ago

Skala Kerusakan Masif di Sumatera: Desakan Penetapan Status Bencana Nasional Menguat

ACEH, TOMEI.ID | Tekanan publik dan pemerintah daerah (Pemda) agar pemerintah pusat (Pemput) segera menetapkan…

11 menit ago

Freeport Serahkan Gedung Sains dan Kemitraan UNCEN, Perkuat Riset dan Pembelajaran STEM di Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) secara resmi menyerahkan Gedung Pusat Sains dan Kemitraan…

24 menit ago

Ancaman Serius Generasi Emas 2045: Kasus HIV di Papua Tengah Tembus 23 Ribu

NABIRE, TOMEI.ID | Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah,…

1 jam ago

Insiden Longsor Ganggu Produksi, Kinerja Freeport Diprediksi Tak Capai Target RKAB 2025

JAKARTA,TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan kinerja perseroan pada semester II 2025 tidak akan…

2 jam ago

Bupati Elvis Tabuni Sambut Hangat Kemenangan Persipuncak Cartensz di Ilaga

ILAGA, TOMEI.ID | Tim sepak bola Persipuncak Cartensz tiba di Ilaga, Kabupaten Puncak, pada Senin,…

3 jam ago