TIMIKA, TOMEI.ID | PT Freeport Indonesia (PTFI) memperkuat investasi sumber daya manusia di Tanah Papua dengan menjalin kerja sama strategis bersama empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka: ITB, UNPAR, UNSRAT, dan UNSRI.
Langkah yang diresmikan pada akhir November 2025 ini bertujuan memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas bagi putra-putri Papua di kancah nasional.
Director and EVP Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan upaya mencetak generasi Papua yang berdaya saing global.
“Melalui kemitraan dengan ITB dan UNPAR, kami ingin memastikan anak-anak Papua tidak hanya bermimpi, tapi benar-benar bisa menuntut ilmu di kampus impian mereka dengan dukungan penuh,” ujar Claus di Timika, Selasa (16/12/2025).

Di ITB, PTFI menginisiasi Program Pra-Universitas Kelas Inspirasi. Program ini menjadi jembatan bagi siswa Papua untuk beradaptasi dengan dunia sains, teknologi, dan budaya akademik kampus sebelum masa perkuliahan dimulai.
SVP Sustainable Development PTFI, Nathan Kum, menjelaskan bahwa ekspansi pendidikan juga menyasar UNSRAT Manado dan UNSRI Palembang.

Senior Vice President Sustainable Development PTFI, Nathan Kum, menjelaskan bahwa ekspansi komitmen pendidikan perusahaan kini turut menyasar UNSRAT Manado dan UNSRI Palembang. Melalui kerja sama ini, PTFI mendukung beasiswa bagi 40 mahasiswa yang terdiri dari 20 putra-putri Papua dan 20 mahasiswa non-Papua, di mana khusus untuk UNSRAT saat ini telah tercatat sebanyak 58 mahasiswa penerima beasiswa aktif.
Selain dukungan finansial, kolaborasi ini juga mencakup aspek transfer ilmu melalui kuliah tamu bertema pertambangan dan pengembangan masyarakat yang dikelola oleh Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) Timika.

Komitmen PTFI juga menyentuh akar rumput di Papua melalui kolaborasi dengan UNIPA, USTJ, dan Universitas Ottow Geissler. Puncaknya, PTFI secara resmi menyerahkan Gedung Pusat Sains dan Kemitraan kepada Universitas Cenderawasih (UNCEN) pada 8 Desember 2025.

Gedung tiga lantai seluas 2.800 meter persegi ini bukan sekadar ruang kelas. Fasilitas ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan panel surya, yang berfungsi sebagai laboratorium hidup bagi mahasiswa dalam mempelajari energi terbarukan.
Rektor UNPAR, Prof. Tri Basuki Joewono, dan Direktur Pendidikan ITB, Dr. techn. Ir. Saiful Akbar, sepakat bahwa kolaborasi ini adalah kunci pembangunan daerah.
“Harapannya, setelah lulus, putra-putri Papua dapat kembali untuk membangun daerahnya secara menyeluruh, tidak terbatas di industri pertambangan saja,” pungkas Saiful Akbar. [*].









