Berita

Gubernur Meki Nawipa : Pertumbuhan Ekonomi Papua Tengah Stabil Meski Sektor Tambang Menurun

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Frit Nawipa, menyampaikan bahwa perekonomian Papua Tengah tetap menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,35% pada triwulan pertama 2025, meskipun terjadi penurunan kontribusi dari sektor pertambangan khususnya akibat kendala operasional yang dialami PT Freeport Indonesia.

Dalam pertemuan daring yang melibatkan DPR Papua, Bank Indonesia, dan PT Freeport, Gubernur menjelaskan bahwa 73% pendapatan daerah Papua Tengah bersumber dari sektor pertambangan. Namun sejak November 2024, PT Freeport mengalami penurunan ekspor akibat pencabutan izin ekspor dari pemerintah pusat, ditambah lagi dengan insiden kebakaran smelter di Surabaya.

“Pendapatan daerah kita memang sangat bergantung pada tambang. Tapi kabar baiknya, sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, dan peternakan justru tumbuh, sehingga pertumbuhan ekonomi kita tetap naik 2,35%,” ujar Gubernur Nawipa.

Gubernur menambahkan bahwa meskipun belanja pemerintah daerah pada awal tahun belum optimal, hal ini disebabkan oleh proses penyesuaian dengan visi dan misi Gubernur terpilih. Namun, pemerintah daerah optimistis bahwa belanja daerah akan meningkat drastis dalam satu hingga dua bulan ke depan.

“Kami sudah instruksikan dinas terkait untuk memperkuat sektor non-tambang agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Ke depan, kita tidak bisa hanya mengandalkan tambang. Kami akan dorong pertanian, peternakan, dan sektor produktif lainnya,” kata Gubernur.

Gubernur juga menanggapi kritik yang menyebut belanja pemerintah lambat. Ia menyebutkan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS), DPR Papua, dan PT Freeport telah menunjukkan gambaran yang jelas dan transparan mengenai kondisi ekonomi Papua Tengah saat ini.

“Pertumbuhan ekonomi kita bisa naik turun karena tambang adalah penyumbang terbesar. Tapi stabilitas tetap terjaga, dan itu bukti bahwa pemerintah bekerja dengan baik,” tegas Gubernur Nawipa.

Papua Tengah dikenal sebagai provinsi dengan kontribusi tambang terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, fluktuasi sektor tambang sangat mempengaruhi grafik pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, dengan strategi diversifikasi dan penguatan sektor lain, pemerintah optimistis dapat menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2025. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Hari HAM di Jayapura: Mahasiswa Papua Tuntut Referendum, Soroti 103 Ribu Pengungsi Internal

JAYAPURA, TOMEI.ID | Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia pada Rabu (10/12/2025) di Jayapura…

4 menit ago

Pemkab Puncak Jaya Gelar Pasar Murah untuk Tekan Inflasi Jelang Natal 2025

MULIA, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak Jaya melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan…

33 menit ago

Hari HAM Internasional, KNPB Sorong Raya Gelar Aksi “Darurat HAM di Papua”

SORONG, TOMEI.ID | Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sorong Raya bersama KNPB wilayah Maybrat…

1 jam ago

Jelang Natal, Kepala Distrik Duram Salurkan BLT dan Bantuan Beras di Kampung Degitme

DEKAI, TOMEI.ID | Kepala Distrik Duram, Banus Yalak, bersama Akim Yalak menyalurkan bantuan beras Natal…

2 jam ago

Perayaan Natal DWP Papua Tengah Fokus Penguatan Iman dan Ketahanan Keluarga

NABIRE, TOMEI.ID | Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Papua Tengah menyelenggarakan Perayaan Ibadah Natal akbar…

2 jam ago

TNI AD Manunggal Air Bersih Diresmikan di Nabire, Gubernur Papua Tengah: Ini Berkat bagi Masyarakat

NABIRE, TOMEI.ID | Program TNI AD Manunggal Air Bersih, yang merupakan inisiatif terpadu yang mencakup…

2 jam ago