Berita

Habemus Papam Belum Terdengar, Konklaf Masuki Hari Kedua

VATIKAN, TOMEI.ID | Asap hitam mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Rabu (7/5) sore, menandai belum terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik. Hari kedua konklaf dilanjutkan hari ini, Kamis (8/5), di tengah harapan dan doa umat dari seluruh dunia.

Sebanyak 133 kardinal elektor berkumpul di Vatikan untuk memilih Paus ke-267, melanjutkan tradisi suci yang telah berlangsung selama lebih dari lima abad. Konklaf kali ini diadakan menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu dalam usia 88 tahun.

Proses dimulai dengan misa khidmat di Basilika Santo Petrus, dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re-yang juga memimpin konklaf tahun 2013. Usai misa, para kardinal berjalan dari Kapel Paulus menuju Kapel Sistina yang tertutup rapat dari dunia luar. Di sinilah pemungutan suara berlangsung, dengan ketentuan dua pertiga suara diperlukan untuk menentukan paus baru.

Kapel Sistina, yang dipenuhi fresko karya Michelangelo, kembali menjadi saksi bisu proses pemilihan pemimpin umat Katolik sedunia. Konklaf pertama di kapel ini digelar pada 1492, tahun yang sama ketika Columbus tiba di Amerika.

Meski sejarah mencatat ada konklaf yang berlangsung bertahun-tahun, pemilihan paus dalam era modern cenderung lebih cepat. Paus Fransiskus sendiri terpilih hanya dalam dua hari dan lima putaran suara.

Papua turut ambil bagian dalam sejarah ini lewat kehadiran Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. Ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia di antara 133 kardinal yang kini berkumpul di Kapel Sistina.

Menurut Romo Adi Prasojo, Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, para kardinal berharap pemimpin baru Gereja memiliki visi yang terbuka dan merangkul semua.

“Para kardinal itu berharap paus mendatang itu punya sikap yang terbuka, seperti Paus Fransiskus,” ujarnya, Rabu (7/5).

Ia juga menyampaikan harapan umat akan figur paus yang kebapaan dan universal.

“Banyak umat di lapangan Basilika ini yang merindukan sosok uskup yang menjadi bapak bagi semua umat manusia terlepas dari agama, negara, atau latar belakang. Karena bahasa kemanusiaan itu bahasa yang menyatukan,” lanjutnya.

Pemungutan suara akan dilanjutkan hari ini. Jika seorang paus baru berhasil terpilih, dunia akan disambut oleh asap putih dari cerobong Kapel Sistina, disusul pengumuman ikonik: Habemus Papam– “Kita memiliki seorang paus.” [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

TPNPB Klaim Bertanggung Jawab atas Penembakan Prajurit TNI di Sinak

JAYAPURA, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB)…

6 jam ago

TPNPB Laporkan Kontak Senjata di Intan Jaya dan Peringatkan Serangan Udara di Kiwirok

JAYAPURA, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB)…

6 jam ago

Menumbuhkan Keadilan Pendidikan di Tanah Papua

Oleh: Thobias Semu Pendidikan di Papua merupakan ujian moral bagi bangsa Indonesia. Ujian ini menyingkap…

9 jam ago

KLDM Dukung Kegiatan Sekami dan Misdinar Paroki Moanemani di Idadagi

DOGIYAI, TOMEI.ID | Komunitas Literasi Dogiyai Maju (KLDM) di bawah kepemimpinan Ketua Redi Wouwi Dogomo…

9 jam ago

IPMANAPANDODE Bogor Gelar Mubes ke-VII: Jhon Feri Gobai Nahkodai Organisasi dengan Visi Transformasi

BOGOR, TOMEI.ID | Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiyai (IPMANAPANDODE) Kota Studi…

14 jam ago

Tokoh Pemuda SIMAPITOWA Nilai Frans Pigome Layak Pimpin PT Freeport Indonesia

MIMIKA, TIMEI.ID | Dukungan kuat dari berbagai elemen masyarakat Papua terus mengalir bagi Frans Pigome…

15 jam ago