Categories: BeritaHukrim

Hari HAM Sedunia, Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Tuntut Penarikan Militer: “Kami Butuh Guru, Bukan Militer”

NABIRE, TOMEI.ID | Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Front Rakyat bersama Mahasiswa Pelajar di Kabupaten Nabire menggelar demonstrasi damai memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia, Rabu (10/12/2025).

Aksi ini secara tegas menuntut penghentian dugaan pelanggaran HAM dan penarikan pasukan militer dari Tanah Papua.

Aksi yang diikuti sekitar 300 hingga 500 peserta berlangsung di beberapa titik strategis, termasuk Pasar Karang Tumaritis, depan Hotel Adaman, SP 2, depan Dekan Kampus Uswin, dan RSUD Nabire di Siriwini. Spanduk bernada keras dibentangkan, bertuliskan “Tarik Militer Organik dan Non-Organik dari Tanah Papua” serta “Kami Butuh Guru, Bukan Militer”.

baca juga: Kapolres Nabire Tegaskan Aksi Penyampaian Aspirasi Tidak Dilarang, Pengamanan Difokuskan pada Kelancaran Aktivitas Publik

Orator aksi, Jhon Yeimo, menyatakan peringatan Hari HAM adalah momentum untuk mengingat kembali tragedi kekerasan yang dialami masyarakat Papua. Ia menyoroti berbagai pelanggaran yang masih terjadi, mulai dari penembakan, penangkapan, penganiayaan, hingga kekerasan seksual.

“Aksi ini bertujuan menyuarakan kebenaran dan mendesak penghentian tindakan kekerasan oleh aparat keamanan. Kami berharap TNI–Polri segera menghentikan penembakan, penangkapan, penganiayaan, dan pemerkosaan terhadap orang asli Papua,” ujar Yeimo dalam orasinya.

Setelah berorasi di sejumlah lokasi, massa aksi Long March menuju ke kantor DPR Papua Tengah. Mereka berniat menyerahkan pernyataan resmi dan mendesak pemerintah daerah serta anggota dewan untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran HAM di wilayah tersebut. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Dihadang Polisi, KNPB dan SOMAP Tetap Gelar Mimbar Bebas Suarakan Pelanggaran HAM di Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP) menggelar aksi…

1 jam ago

Kesaksian Pilu di LBH Kaki Abu: 2.000 Pengungsi Maybrat Hidup di Bawah Kontrol Militer

SORONG, TOMEI.ID | Dalam rangkaian peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Lembaga Bantuan Hukum…

3 jam ago

Kapolres Nabire Tegaskan Aksi Penyampaian Aspirasi Tidak Dilarang, Pengamanan Difokuskan pada Kelancaran Aktivitas Publik

NABIRE, TOMEI.ID | Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, menegaskan bahwa Polres Nabire tidak pernah…

4 jam ago

Dampak Kontak Senjata di Wandai: Warga Mengungsi Massal, HRD Minta Pos Militer Dievaluasi

INTAN JAYA, TOMEI.ID | Eskalasi konflik bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak…

16 jam ago

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

18 jam ago

Tingkatkan Peran OAP, Pemprov Papua Tengah Gelar Bimtek E-Katalog dan Mini Kompetisi

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Katalog Elektronik versi…

19 jam ago