PANIAI, TOMEI.ID | Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Paniai merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 dengan penuh sukacita dan semangat kebersamaan. Puncak peringatan yang digelar di Madi pada Sabtu (4/10/2025), menjadi ajang refleksi atas perjalanan pembangunan sekaligus perwujudan komitmen bersama untuk membawa Paniai menuju masa depan yang lebih baik.
Acara diawali dengan ibadah syukur dan pameran pembangunan daerah, menampilkan capaian pembangunan dari berbagai sektor. Momen ini turut dimeriahkan oleh kehadiran Gedix Atege, artis legendaris asal Papua Nugini (PNG) yang dikenal luas di kawasan Pasifik sejak era 1980-an. Lagu-lagu klasiknya menggema di tengah ribuan warga, menghadirkan suasana nostalgia dan memperkuat rasa persaudaraan lintas generasi.
Perayaan HUT kali ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Papua Tengah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para bupati dari delapan kabupaten di wilayah Papua Tengah. Kehadiran para tokoh ini menjadi simbol dukungan dan solidaritas untuk mempercepat kemajuan pembangunan di Kabupaten Paniai.
Dalam sambutannya, Bupati Paniai Yampit Nawipa menegaskan bahwa peringatan HUT bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mengenang perjuangan para pendahulu yang telah meletakkan dasar pembangunan sejak masa kolonial Belanda. Ia mengingatkan kembali sejarah penemuan wilayah Wisselmeren oleh Prix Julius Wissel pada tahun 1937, yang menjadi tonggak lahirnya Kabupaten Paniai.
“Kabupaten Paniai dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa, dengan Danau Paniai dan Danau Tagee sebagai ikon kebanggaan. Masyarakat Suku Mee dikenal karena keramahan dan etos kerja kerasnya inilah kekuatan sejati kita dalam membangun daerah ini,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Secara administratif, Kabupaten Paniai dibentuk pada tahun 1965, kemudian dikukuhkan melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1996, yang juga melahirkan Kabupaten Nabire dan Kabupaten Puncak Jaya.
Rangkaian peringatan telah dimulai sehari sebelumnya, Jumat (3/10/2025), dengan tradisi barapen bersama yang diikuti oleh masyarakat dari seluruh 24 distrik di Kabupaten Paniai. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, persaudaraan, dan rasa syukur atas berkat Tuhan dalam perjalanan pembangunan daerah.
Dengan mengusung tema “Membangun Paniai dengan Kasih dan Persatuan,” pemerintah berharap momentum peringatan ini dapat mempererat sinergi antara pemerintah dan masyarakat, memperkuat identitas kultural, serta meneguhkan komitmen bersama dalam mewujudkan Paniai yang sejahtera, maju, dan bermartabat. [*].
DOGIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan rohani umat beragama…
MIKRONESIA, TOMEI.ID | Gempa berkekuatan 6,0 mengguncang wilayah Mikronesia pada Senin (13/10/2025) pukul 21.11 waktu…
JAYAPURA, TOMEI.ID | Persipura Jayapura membuat kejutan besar! Hanya beberapa jam setelah mengumumkan perpisahan dengan…
JAYAPURA, TOMEI.ID | Kabar mengejutkan datang dari Persipura Jayapura. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu resmi…
BILAI, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB)…
DEIYAI, TOMEI.ID | Bupati Deiyai, Melkianus Mote, membuktikan komitmen politiknya dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos)…