DEIYAI, TOMEI.ID | “Kami siapkan data, mari kita bangun Deiyai bersama berdasarkan data.” Kalimat itu menjadi penegasan Kepala Dinas Sosial Deiyai, Yulita Bidau Mote, tentang pentingnya pembangunan yang berlandaskan data akurat.
Menurutnya, data yang valid akan menjadi dasar kebijakan agar setiap program pemerintah menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Yulita menyampaikan hal tersebut saat ditemui di ruang kerjanya, menyoroti urgensi peningkatan kualitas pendataan sosial di seluruh distrik dan kampung. Ia menegaskan, tanpa data yang kuat, arah pembangunan sosial tidak akan tepat sasaran dan berpotensi tumpang tindih dengan program lintas dinas.
“Selama ini banyak program yang baik tapi tidak maksimal karena datanya tidak sinkron. Kami di Dinas Sosial sedang berbenah agar seluruh data masyarakat, terutama kelompok rentan, bisa terintegrasi dengan baik,” ujar Yulita.
Dinas Sosial Deiyai kini tengah menyusun database terpadu sebagai dasar perencanaan pembangunan. Langkah ini sejalan dengan arahan Bupati Melkianus Mote untuk menjadikan Deiyai bersih dalam tata kelola, administrasi, dan pelayanan publik.
Lebih lanjut, Yulita mengajak seluruh pihak, baik aparat kampung, tokoh masyarakat, maupun lembaga gereja, untuk ikut mendukung pengumpulan data yang transparan dan akurat.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus ikut memastikan bahwa data yang kita pakai benar-benar menggambarkan kondisi masyarakat di lapangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembenahan data bukan hanya urusan teknis, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Data yang bersih akan menjadi fondasi kebijakan yang adil, terutama bagi kelompok miskin, disabilitas, dan anak-anak yatim yang memerlukan perhatian khusus dari negara.
“Kalau datanya salah, kebijakannya pun salah. Karena itu kami mulai dari hal paling dasar data,” tutupnya.
Langkah Dinas Sosial Deiyai ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada masyarakat, sejalan dengan visi besar Bupati Melkianus Mote: “Saya Mau Deiyai Bersih.” [*].










