MULIA, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, bersama Wakil Gubernur, Deinas Geley, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Puncak Jaya, Rabu (24/10/2025).
Diketahui, Kunker Gubernur dan Wakil Gubernur ke Mulia dalam rangka menghadiri rapat kerja (Raker) yang direncanakan akan digelar bersama delapan bupati se-Papua Tengah, Kamis (25/9/2025) besok.
Kehadiran keduanya disambut antusias masyarakat di Bandara Mulia sekitar pukul 11.20 WIT, menandai momentum penting kehadiran pemimpin provinsi Papua Tengah di wilayah pegunungan tengah tersebut.
Usai penyambutan, rombongan gubernur meninjau kebun kopi di Kampung Muliambut serta mengunjungi sekolah Alkitab. Agenda kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama ribuan masyarakat di Lapangan Amanah, Distrik Pegelome, yang turut dihadiri delapan bupati se-Papua Tengah, jajaran OPD, dan unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menegaskan komitmen pembangunan sektor pendidikan dan pelayanan dasar sebagai kunci kemajuan daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda dan Wakil Bupati Mus Kogoya yang menurutnya telah mengupayakan pemulihan daerah secara bertahap.
“Tuhan memberkati, pemulihan mulai turun supaya negeri ini bangkit. Kita akan bangun kembali sekolah, rumah, dan asrama. Saya akan mengirim dokter, menghidupkan listrik 24 jam di Mulia, dan memastikan pendidikan hadir di Puncak Jaya agar anak-anak bisa menjadi hebat di negeri ini,” tegas Nawipa.
Gubernur juga menekankan pentingnya menghadirkan sarana pendidikan langsung di Puncak Jaya agar anak-anak tidak lagi harus pergi ke Nabire atau Jayapura untuk bersekolah.
“Sekolah harus ada di Mulia dengan fasilitas lengkap. Tidak ada cara lain bagi Puncak Jaya untuk maju selain sekolah,” ujarnya.
Lebih jauh, Nawipa menegaskan arah pembangunan Papua Tengah untuk 5 hingga 10 tahun ke depan akan dibahas besok dalam rapat kerja bersama delapan bupati. Ia menekankan penyusunan rencana pembangunan harus berbasis kajian akademis, termasuk terkait isu pemekaran wilayah.
“Selama ini aspirasi pemekaran sering dipolitisasi. Kali ini saya bawa peneliti BRIN untuk melakukan kajian ilmiah sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, tidak ada lagi tipu daya atau janji kosong,” jelasnya.
Di hadapan masyarakat, Nawipa juga menyerukan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Yuni Wonda dan Mus Kogoya. Ia menegaskan masyarakat berhak mengawasi bahkan menuntut pembangunan bila janji tidak ditepati.
“Kalau mereka berdua tidak bangun sekolah, demo. Kalau tidak bangun pembangunan, demo. Politik sudah selesai, sekarang waktunya pikir 2029, buka hati, buka pikiran, dan bangun negeri ini,” katanya.
Menepis stigma negatif yang melekat pada Puncak Jaya sebagai wilayah konflik, Nawipa menekankan bahwa kehadiran para bupati, OPD, Forkopimda, dan masyarakat dalam satu forum besar menjadi bukti nyata kondisi yang aman dan kondusif.
“Hari ini kita tunjukkan bahwa orang Puncak Jaya adalah orang baik. Provokator harus dihentikan. Tuhan Yesus ada di sini, dan kita buktikan dengan persatuan,” pungkasnya. [*].
PUNCAK JAYA, TOMEI.ID | Di antara deretan pegunungan yang diselimuti kabut tebal, berdiri sebuah kota…
NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, secara resmi membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motoprix…
Oleh: Doganak Lewi Pabika Manusia adalah bungsu dari segala ciptaan Tuhan (bdk. Kej. 1: 26).…
DOGIYAI, TOMEI.ID | Kepala Kampung Kegata, Distrik Piyaiye, Kabupaten Dogiyai, Meki Kegou, menegaskan komitmennya pada…
DEIYAI, TOMEI.ID | Jemaat Kingmi Kalvari Bomou II di Kabupaten Deiyai merayakan momen bersejarah dengan…
DOGIYAI, TOMEI.ID | Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada tahun anggaran 2025 menerima kucuran dana desa…