Berita

Ledakan Misterius Guncang Lanny Jaya, Warga Desak Investigasi Terbuka

LANNY JAYA, TOMEI.ID | Suasana mencekam menyelimuti Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, menyusul ledakan misterius yang mengguncang Kampung Malagai pada Minggu (5/10/2025). Insiden tersebut menimbulkan kepanikan dan trauma di kalangan warga, yang kini mendesak pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk memberikan penjelasan resmi serta melakukan investigasi transparan.

Ledakan keras yang belum diketahui sumbernya itu terdengar hingga radius beberapa kilometer. Sejumlah warga menduga suara tersebut berasal dari bahan peledak yang digunakan dalam operasi militer di wilayah pegunungan. Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun pemerintah daerah terkait dugaan tersebut.

Getaran kuat dari ledakan dilaporkan menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga, termasuk retakan di dinding dan fondasi bangunan. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku masih diliputi ketakutan pasca kejadian.

“Kami sangat trauma. Suaranya seperti bom besar. Rumah kami retak, dan kami takut kalau ada ledakan susulan,” ujarnya dengan nada cemas.

Situasi semakin sulit dengan cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut. Hujan deras sejak pagi menyebabkan banjir lokal dan menghambat upaya evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Sejumlah keluarga dilaporkan masih bertahan di rumah-rumah yang mengalami kerusakan ringan karena keterbatasan tempat pengungsian.

Sejumlah organisasi masyarakat sipil (OMS) turut menyoroti insiden ini dan mendesak agar investigasi independen segera dilakukan untuk memastikan akuntabilitas dan mencegah penyebaran disinformasi.

“Masyarakat berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pemerintah dan TNI harus bersikap terbuka. Jangan sampai ada impunitas jika terbukti ada pelanggaran hukum,” tegas salah satu perwakilan OMS di Wamena.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di Kampung Malagai masih tegang. Aparat keamanan dilaporkan siaga di beberapa titik strategis, sementara warga menunggu kejelasan resmi dari pihak berwenang mengenai sumber ledakan dan langkah penanganan selanjutnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Hari HAM Sedunia, Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Tuntut Penarikan Militer: “Kami Butuh Guru, Bukan Militer”

NABIRE, TOMEI.ID | Ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Front Rakyat bersama Mahasiswa Pelajar…

41 menit ago

Dihadang Polisi, KNPB dan SOMAP Tetap Gelar Mimbar Bebas Suarakan Pelanggaran HAM di Papua

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP) menggelar aksi…

1 jam ago

Kesaksian Pilu di LBH Kaki Abu: 2.000 Pengungsi Maybrat Hidup di Bawah Kontrol Militer

SORONG, TOMEI.ID | Dalam rangkaian peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional, Lembaga Bantuan Hukum…

3 jam ago

Kapolres Nabire Tegaskan Aksi Penyampaian Aspirasi Tidak Dilarang, Pengamanan Difokuskan pada Kelancaran Aktivitas Publik

NABIRE, TOMEI.ID | Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, menegaskan bahwa Polres Nabire tidak pernah…

4 jam ago

Dampak Kontak Senjata di Wandai: Warga Mengungsi Massal, HRD Minta Pos Militer Dievaluasi

INTAN JAYA, TOMEI.ID | Eskalasi konflik bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Kontak tembak…

16 jam ago

Bukan Lewat Kemendagri, Intelektual Kapiraya Tuntut Sengketa Batas Adat Mimika Diselesaikan Secara Adat

NABIRE, TOMEI.ID | Intelektual asal wilayah Kapiraya, Agusten Yupy, menyampaikan kritik keras terhadap rencana Pemerintah…

18 jam ago