Berita

Mahasiswa Yahukimo Desak Kapolda Papua Copot Kapolres dan Usut Kematian Viktor Deyal

MANOKWARI, TOMEI.ID | Ikatan Mahasiswa Yahukimo Kota Studi Manokwari, Papua Barat mendesak Kapolda Papua segera mencopot Kapolres Yahukimo serta mengadili aparat kepolisian yang diduga terlibat dalam kematian Viktor Bernadus Deyal (27).

Tuntutan itu disampaikan dalam konferensi pers di Manokwari, Rabu, (10/9/2025), sebagai bentuk sikap resmi Ikatan Mahasiswa Yahukimo yang menilai kematian Viktor Bernadus Deyal bukan hanya persoalan individu, tetapi merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan bukti brutalitas aparat yang tidak boleh dibiarkan berulang di Tanah Papua.

Mahasiswa menilai kematian Viktor merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sekaligus bukti brutalitas aparat di Yahukimo, yang mencerminkan wajah kekerasan negara terhadap rakyat sipil. Mereka menegaskan, kasus ini tidak boleh dipandang sebagai peristiwa biasa, melainkan tragedi kemanusiaan yang memperlihatkan lemahnya perlindungan hukum bagi masyarakat Papua serta semakin menurunnya kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum di daerah tersebut.

Menurut keterangan keluarga, Viktor, warga Bomela, ditangkap aparat kepolisian di depan Polsek Dekai pada 3 September 2025 usai melontarkan kata “Papua Merdeka”. Ia kemudian dibawa ke mobil patroli dan diduga mengalami penganiayaan hingga tak sadarkan diri.

Sekitar pukul 05.00 WIT, jenazah Viktor dibawa ke RSUD Dekai. Upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya, dan keluarga baru menerima kepastian kematian Viktor pada malam harinya.

Tragedi ini memicu aksi protes luas masyarakat Yahukimo yang melibatkan 51 distrik, 517 kampung, dan 12 suku. Dalam tekanan massa tersebut, Kapolres Yahukimo mengakui adanya keterlibatan aparat Polsek Dekai dalam peristiwa yang menewaskan Viktor.

Dalam pernyataannya, Ikatan Mahasiswa Yahukimo di Manokwari menyampaikan enam tuntutan utama, yakni: mendesak Kapolda Papua segera mencopot Kapolres Yahukimo, mengadili aparat kepolisian yang terlibat dalam kematian Viktor Deyal, menghentikan kriminalisasi terhadap warga sipil, menarik pasukan militer organik dan non-organik dari wilayah Yahukimo, menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM di Papua, serta memastikan perlindungan hukum dan keamanan bagi masyarakat sipil.

Mahasiswa menegaskan, keenam poin tuntutan tersebut merupakan sikap politik yang lahir dari kepedulian terhadap nasib rakyat Yahukimo. Mereka menilai selama ini aparat keamanan justru menjadi sumber ketakutan bagi masyarakat sipil, bukan pelindung sebagaimana amanat undang-undang.

Lebih lanjut, mahasiswa Yahukimo berkomitmen untuk terus mengawal kasus kematian Viktor Bernadus Deyal hingga tuntas. Mereka juga menegaskan kesiapan untuk turun ke jalan melakukan aksi protes apabila desakan yang disampaikan tidak direspons oleh pihak kepolisian maupun pemerintah. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Bakal Hujan, BMKG Imbau Warga Nabire Waspada

NABIRE, TOMEI.ID | Hujan deras bakal mengguyur Kabupaten Nabire pada malam hari ini, Selasa (14/10/2025).…

10 jam ago

Festival Danau Paniai 2025: Mama-Mama Paniai Serukan Stop Buang Sampah ke Kali Enarotali

ENAROTALI, TOMEI.ID | Meski festival berlangsung meriah, mama-mama Paniai menyerukan secara tegas agar masyarakat berhenti…

11 jam ago

Energi Baru Mutiara Hitam: Coach Rahmad Darmawan Pimpin Latihan Perdana Persipura di Stadion Mandala

JAYAPURA, TOMEI.ID | Tim kebanggaan Papua, Persipura Jayapura, memulai babak baru di bawah komando Coach…

11 jam ago

KONI Papua Tengah Mantapkan Konsolidasi dan Arah Program Kerja 2025–2029

NABIRE, TOMEI.ID | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah resmi memantapkan langkah awal…

12 jam ago

Usai Didenda Komdis Rp40 Juta, Persipura Fokus Hadapi Persiba dan Jaga Sportivitas

JAYAPURA, TOMEI.ID | Klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura, dijatuhi sanksi denda sebesar Rp40 juta…

13 jam ago

DPR Papua Tengah dan DPD RI Dorong Dialog Kemanusiaan Bahas Krisis Intan Jaya

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah bersama lembaga legislatif di Papua Tengah terus memperkuat langkah kemanusiaan di…

13 jam ago