Pemain Malut United, Yakob Sayuri (kiri), menjadi sorotan setelah tampil apik dalam laga kontra Persib Bandung. Namun, kemenangan timnya tercoreng oleh tindakan rasisme di media sosial yang ditujukan padanya. Tangkapan layar (kanan) menunjukkan komentar bernada kebencian dari akun-akun seperti “pikz97_” dan “hadifikri04”, yang memicu kecaman luas dari netizen dan mendorong seruan tagar #StopRasisme. Kasus ini memperkuat desakan terhadap PSSI dan LIB untuk mengambil tindakan tegas demi menjaga nilai sportivitas dan inklusivitas dalam sepak bola nasional. (Foto. Istimewa)
TERNATE, TOMEI.ID | Malut United mencatat kemenangan penting dengan menumbangkan pemuncak klasemen sementara Liga 1 2024/2025, Persib Bandung, dengan skor 1-0 dalam laga pekan ke-31 yang berlangsung di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat (2/5/2025).
Gol tunggal dicetak W. Prasetyo pada menit ke-65, sekaligus membawa Malut United naik ke peringkat tiga klasemen sementara.
Kemenangan ini memperketat persaingan di papan atas. Persib tetap di puncak dengan 64 poin, diikuti Dewa United (54 poin) dan Malut United (53 poin), yang menyamai poin Persebaya namun unggul selisih gol. Laga berlangsung ketat dan diwarnai kartu merah untuk pemain Persib, Ciro, pada menit ke-72.
Namun, euforia kemenangan tuan rumah tercoreng oleh insiden rasisme yang menimpa pemain Malut United, Yakob Sayuri, dan saudara kembarnya. Ujaran bernada kebencian muncul di media sosial usai laga. Salah satu akun, “pikz97_”, menulis komentar bermuatan rasis, menyebut Yakob dengan sebutan merendahkan. Akun lain, “hadifikri04”, juga melontarkan komentar diskriminatif mengenai fisik pemain asal Indonesia Timur.
baca juga : Badai Pasifik Hantam Persita, PSBS Naik ke Peringkat Lima
Tindakan tersebut memicu kecaman luas dari warganet. Tagar #StopRasisme menjadi trending di berbagai platform sebagai bentuk solidaritas terhadap Yakob Sayuri dan seruan kepada pihak berwenang untuk mengambil langkah tegas. Sejumlah netizen juga mendesak operator liga dan federasi sepak bola nasional, PSSI, untuk mengusut pelaku dan memberikan sanksi tegas.
“Sepak bola seharusnya menjadi ruang inklusif tanpa diskriminasi. Insiden seperti ini tidak bisa dibiarkan,” tulis salah satu akun pendukung kampanye anti-rasisme di Twitter/X.
Pihak Malut United belum memberikan pernyataan resmi, namun tekanan publik terhadap Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI semakin besar. Komunitas sepak bola Tanah Air kini menanti respons nyata dalam menangani ujaran kebencian yang mencoreng sportivitas dan semangat kebhinekaan.
Selanjutnya, Malut United akan menjalani laga krusial yang berpotensi menentukan nasib mereka di akhir musim, di tengah sorotan terhadap kasus rasisme yang mencuat pasca kemenangan gemilang atas Persib. [*]
WAMENA, TOMEI.ID | TPNPB OPM melalui Kodap III Ndugama-Darakma kembali mengeluarkan pernyataan resmi kepada publik…
PANIAI, TOMEI.ID | SMA Negeri 3 Paniai Kebo secara resmi membuka penerimaan peserta didik baru…
NABIRE, TOMEI.ID | Warga Muslim di Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua Tengah mendapat berkat kurban…
TIMIKA, TOMEI.ID | Aliansi Woman Ester Papua atau AWEP menggelar Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani…
NABIRE, TOMEI.ID | Masyarakat dan mahasiswa Kabupaten Yahukimo yang tergabung dalam Solidaritas Penolakan Pemekaran Calon…
ILAGA, TOMEI.ID | Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Jenderal Goliath Naman Tabuni,…