Berita

Masyarakat dan Mahasiswa Dipa, Menou dan Siriwo Nyatakan Sikap Menolak Rencana Pembangunan Posramil di KM 64

tomei.id | Komponen masyarakat dan mahasiswa asal Distri Dipa, Menou, dan Siriwo, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah dengan tegas menyatakan sikap penolakan atas rencana pembangunan Pos Komando Militer (Posramil) di KM 64 Jalan Trans Nabire- Ilaga oleh Kodim 1705/ Nabire. 

Pernyataan penolakan itu disampaikan menyusul adanya Surat Perintah Komandan Kodim 1705/ Nabire Nomor: 306/xi/2024 Tanggal 19 November 2024 Tentang Pelaksanaan Tim Uji Pendirian Posramil di KM 62 Jalan Trans Nabire-Ilaga Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah.

BACA JUGA : Diduga Lakukan Pelanggaran TSM Massa Demo di MK Minta Batalkan Paslon Meki-Deinas di Pilkada Papua Tengah

Tokoh Pemuda asal Distrik Siriwo, Melkianus Obaipa mendesak, TNI-Polri  berhenti mengklaim memiliki lahan tanah di wilayah Siriwo untuk  membangun Pos Koramil (Posramil). 

Pasalnya, KM 64 Jalan Trans Nabire-Ilaga diketahui adalah wilayah adat milik masyarakat.

“Kami masyarakat dan mahasiswa mulai dari Dipa  sampai kampung Ugida kami menolak rencana membangun Pos Militer. Ini wilayah kami, jangan main-main,”ungkap Obaipa dalam keterangan, Jumat (17/1/2025). 

BACA JUGA : Kamatian Mendiang  Norlince Pekei Tidak Jelas, Kapolres: Ada Berita Acara Penolakan Autopsi

Berikut Sikap Pernyataan Penolakan yang dikeluarkan mahasiswa :

1. Pembukaan posko komando staf militer di kilometer 62   akan berdampak masalah besar terhadap aktivitas masyarakat setempat. Maupun  pada umumnya masyarakat yang naik turun terdiri dari Empat kabupaten yakni Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Intan Jaya. 

2. Rencana  pembukaan posko di kilometer 62 adalah berbentuk kapitalisme yang akan merampas Hak-hak masyarakat adat setempat.

3. Rencana pembukaan posko militer kodim 1705 di kilometer 62 adalah untuk meloloskan Agenda Negara seperti Perusahaan Ilegal yang sudah lama di merencanakan antaranya blokwabu, gunung weilang dan lain-lain.

4. Masyarakat setempat sudah merasa aman dan nyaman dari lama tanpa posko militer.

5. Posko militer akan berdampak pada konflik Horizontal antara sesama manusia.

6. Sudah cukup kami pemilik wilayah sudah kasih Tanah untuk membangun Koramil dan Polsek di kilometer 100 Unipo. [*].

PRESS RILIS

Redaksi Tomei

View Comments

Recent Posts

Bakal Hujan, BMKG Imbau Warga Nabire Waspada

NABIRE, TOMEI.ID | Hujan deras bakal mengguyur Kabupaten Nabire pada malam hari ini, Selasa (14/10/2025).…

6 jam ago

Festival Danau Paniai 2025: Mama-Mama Paniai Serukan Stop Buang Sampah ke Kali Enarotali

ENAROTALI, TOMEI.ID | Meski festival berlangsung meriah, mama-mama Paniai menyerukan secara tegas agar masyarakat berhenti…

7 jam ago

Energi Baru Mutiara Hitam: Coach Rahmad Darmawan Pimpin Latihan Perdana Persipura di Stadion Mandala

JAYAPURA, TOMEI.ID | Tim kebanggaan Papua, Persipura Jayapura, memulai babak baru di bawah komando Coach…

7 jam ago

KONI Papua Tengah Mantapkan Konsolidasi dan Arah Program Kerja 2025–2029

NABIRE, TOMEI.ID | Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Tengah resmi memantapkan langkah awal…

8 jam ago

Usai Didenda Komdis Rp40 Juta, Persipura Fokus Hadapi Persiba dan Jaga Sportivitas

JAYAPURA, TOMEI.ID | Klub kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura, dijatuhi sanksi denda sebesar Rp40 juta…

9 jam ago

DPR Papua Tengah dan DPD RI Dorong Dialog Kemanusiaan Bahas Krisis Intan Jaya

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah bersama lembaga legislatif di Papua Tengah terus memperkuat langkah kemanusiaan di…

9 jam ago