DOGIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menegaskan arah pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Melalui program Dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun Anggaran 2025.
Dalam implementasi program tersebut, Disperindag Dogiyai menyalurkan bantuan sembako kepada Kombas Santo Mikael Dadiyaiwatiya, Paroki Santo Petrus Mauwa, Keuskupan Timika.
Kegiatan yang digelar di Kampung Mauwa, Distrik Kamuu, itu menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan umat dalam memperkuat jaring sosial-ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dogiyai, Nikolaus Tebai, S.Pt, menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada umat.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa penyaluran ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi bagian dari gerakan ekonomi bersama umat untuk membangun kemandirian ekonomi berbasis nilai kebersamaan.
“Bantuan ini bukan sekadar sembako. Ini adalah simbol kerja sama antara pemerintah dan umat untuk membangun koperasi bersama yang kuat dan transparan. Manfaatnya harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Nikolaus Tebai, Jumat (31/10/2025).
Nikolaus menjelaskan, Kombas Santo Mikael Dadiyaiwatiya menjadi penerima pertama dari program ini. Disperindag juga telah menyiapkan tahap lanjutan penyaluran bantuan bagi beberapa Kombas lain di Paroki Santo Petrus Mauwa, yakni Stase Muniopa, Kombas Digikaimani, Kombas Diyopo, dan Kombas Moma.
Menurut Nikolaus, koperasi bersama umat akan menjadi motor penggerak ekonomi gereja dan masyarakat lokal. Pemerintah daerah, katanya, hadir bukan hanya memberi bantuan, tetapi membangun sistem ekonomi berbasis solidaritas sosial.
“Pemerintah hadir bukan hanya untuk memberi, tapi untuk menumbuhkan kesadaran ekonomi bersama. Umat menjadi pelaku utama, pemerintah menjadi pendamping,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan umat Santo Mikael Dadiyaiwatiya menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Dogiyai, khususnya kepada Bapak Nikolaus Tebai dan seluruh pegawai Disperindag. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, dan kami akan terus mendoakan agar pemerintah selalu diberi kelancaran dalam melayani rakyat,” ujarnya.
Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Dogiyai berharap terbangunnya koperasi umat yang mandiri, transparan, dan berkeadilan. Sinergi antara gereja dan pemerintah diyakini menjadi langkah strategis memperkuat kesejahteraan rakyat di Papua Tengah.
Langkah ini meneguhkan posisi Dogiyai sebagai daerah yang memahami makna pembangunan sejati: kehadiran pemerintah yang bukan hanya memberi bantuan, tapi membangun martabat dan kemandirian rakyatnya. [*].










