Berita

Pakai Barang Perlawanan Negara, 8 Orang Aksi Ditangkap Polres Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Sebanyak 8 massa aksi yang tergabung dalam Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) komite wilayah Nabire ditangkap pihak Kepolisian Resor (Polres) Nabire, Polda Papua Tengah.

Dari 8 orang yang diamankan, 5 diantaranya ditangkap saat berada dititik kumpul di Gerbang Syadu, Wadio, dan 3 lainnya ditangkap Depan Hotel Jepara I, Nabire, Senin, (7/4/2025).

Pantauan jurnalis pasca ditangkap, mereka ditindak secara kasar oleh aparat kepolisian Nabire. Massa aksi yang berada dititik kumpul setempat berhasil dibubarkan kepolisian dengan menyiram gas air mata. Padahal, masaa siap menuju ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Tengah dalam bentuk Long March.

Diketahui, ratusan massa dari Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) ini direncanakan menggelar aksi demo menuntut PT. Freeport Indonesia agar segera ditutup.

Menurut mereka, PT. Freeport Indonesia sebagai simbol kapitalisme di tanah Papua. Sehingga penentuan nasib sendiri adalah solusi tercepat menyelamatkan orang Papua dari perbudakan kolonial Indonesia.

Meski tidak dijelaskan barang yang digunakan 8 orang yang ditangkap, Kapolres Nabire, Samuel D. Tatiratu mengatakan, massa aksi yang diamankan pihaknya lantaran menggunakan barang yang berlawanan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kami amankan mereka karena saat berkumpul mereka menggunakan barang-barang yang berlawanan dengan negara,”kata Kapolres.

Dijelaskan, awalnya kepolisian tidak mengizinkan massa untuk Long March menuju kantor DPR karena dinilai mengganggu aktivitas publik di jalan raya. Namun hal itu tidak didengar massa aksi dengan keras kepala mempertahankan prinsipnya harus Long March.

“Ade-Ade mahasiswa ini menggelar aksinya tidak seauai prosedur, dalam serua aksi mereka tidak menyebutkan jumlah massa. Kami sudah memfasilitasi mereka dengan menyiapkan tiga truk di setiap titik kumpul tetapi mereka tidak mau, harus long march. Kami tidak mengizinkan karena menggangu aktifitas publik,”tegasnya.

Kapolres menambahkan, massa aksi yang diamankan akan segera dibebaskan setelah menandatangani surat pertanyaan bahwa tidak akan terulang lagi.[*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Mimika Bukan Kabupaten Kei, IPMAMI Minta Segera Bubarkan APKM

JAKARTA, TOMEI.ID | Polemik mencuat di Kabupaten Mimika usai deklarasi dan legalisasi Aliansi Pemuda Kei…

14 jam ago

Besok, Batik Air Uji Coba Perdana di Bandara Douw Aturure Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Maskapai Batik Air dijadwalkan akan mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire, ibu…

17 jam ago

Gubernur Meki : Pelantikan Rektor Uswim sebagai Transformasi Pendidikan Tinggi di Papua Tengah

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, menyatakan tekad besar untuk mengembangkan progres…

1 hari ago

Kodim 1705/Nabire Komitmen Siap Sukseskan Program TMMD ke-125 Tahun 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Komando Distrik Militer atau Kodim 1705/Nabire terus berkomitmen menyukseskan Program TNI Manunggal…

2 hari ago

Bupati Jayapura Resmi Buka Turnamen Yorro Cup 2025, 34 Tim Siap Bertanding

JAYAPURA, TOMEI.ID| Bupati Jayapura, Yunus Wonda, secara resmi membuka Turnamen Sepak Bola Yorro Cup 2025…

2 hari ago

Mahasiswa Intan Jaya Bakal Beraksi di Nabire Tolak Eksploitasi Blok Wabu

NABIRE, TOMEI.ID | Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua yang tergabung dalam gerakan penolakan investasi eksploitasi…

2 hari ago