NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah memberikan apresiasi tinggi kepada pegiat literasi muda yang telah menunjukkan komitmen nyata dalam menggerakkan diskusi publik dan memperkuat budaya membaca di wilayah ini.
Apresiasi tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Nurhaidah Nawipa, dalam kegiatan Diskusi Publik bertajuk “Mengukur Kemajuan Literasi Menuju Papua Tengah Terang”, yang digelar Forum Pegiat Literasi Papua Tengah di Aula Kesbangpol Provinsi Papua Tengah, Rabu (29/10/2025).
Nurhaidah menekankan bahwa meskipun tingkat literasi di Papua Tengah masih tergolong rendah, semangat dan inisiatif para pegiat literasi menjadi indikator positif kemajuan pendidikan di daerah tersebut. Ia menilai, langkah nyata anak-anak muda ini menjadi sinyal kuat bahwa perubahan dapat dimulai dari komunitas yang bergerak secara mandiri.
“Data di lapangan menunjukkan masih banyak tantangan, tapi anak-anak muda ini luar biasa. Mereka sudah memulai dan melangkah dengan penuh semangat, dan itu sesuatu yang patut diapresiasi,” ungkap Nurhaidah.
Ia menekankan bahwa semangat para pegiat literasi mencerminkan kepedulian yang nyata terhadap masa depan pendidikan Papua Tengah. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif masyarakat yang bergerak proaktif dalam membangun literasi.
“Kami akan selalu mendukung inisiatif positif seperti ini. Anak-anak muda ini luar biasa, mereka menunjukkan dedikasi nyata dalam mengabdi. Semangat mereka harus terus didukung agar berdampak luas,” tambahnya.
Nurhaidah juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai taman baca masyarakat di Papua Tengah, termasuk memberikan bantuan buku untuk memperkaya koleksi bacaan anak-anak.
“Contohnya, di Taman Baca Nyamis kami menyerahkan buku secara langsung. Langkah ini penting untuk mendorong minat baca dan harus diperluas ke wilayah lain,” jelasnya.
Menurut Nurhaidah, dukungan pemerintah tidak akan efektif tanpa kehadiran komunitas yang mau bekerja di lapangan. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus bersinergi dengan kelompok masyarakat yang memiliki komitmen kuat terhadap literasi pembangunan.
“Kami siap memfasilitasi, namun keberhasilan program bergantung pada mereka yang mau bergerak. Komunitas ini telah menunjukkan inisiatif, dan itu harus kita dukung secara penuh,” tegasnya.
Menutup keterangannya, Nurhaidah menegaskan keyakinannya bahwa anak muda Papua Tengah memiliki energi besar untuk membangun literasi dan pendidikan di daerahnya. Ia berharap gerakan literasi tidak berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi terus menembus kampung-kampung untuk menciptakan dampak yang nyata.
“Anak-anak muda Papua Tengah hebat. Mereka memulai dengan hati dan kerja nyata. Tugas kita adalah menjangkau mereka dan mendukung setiap langkah positif agar semakin meluas dan berkelanjutan,” tutup Nurhaidah.
Nurhaidah menegaskan, keberhasilan literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan hasil kolaborasi antara komunitas, pendidik, dan keluarga. Ia berharap gerakan literasi ini menjadi fondasi bagi generasi muda Papua Tengah untuk lebih mandiri, kritis, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. [*].










