Berita

Pastor Yance Yogi Kutuk Pelaku Penembakan Warga Sipil di Intan Jaya

TIMIKA, TOMEI.ID | Dekan Dekenat Moni–Puncak Jaya, Keuskupan Timika, Pastor Yance Wadogoubuy Yogi, mengutuk keras aksi penembakan yang menewaskan sejumlah warga sipil di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, pada Rabu (15/10/2025).

Dalam pernyataannya di Timika, Sabtu (18/10/2025), Pastor Yance menegaskan bahwa tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan tindakan brutal yang merenggut nyawa manusia tak bersalah.

“Saya, sebagai pimpinan umat Katolik di Dekenat Moni–Puncak Jaya, mengutuk sekeras-kerasnya pelaku yang menewaskan warga sipil. Kalau baku tembak itu silakan antara pihak-pihak bersenjata, tetapi jangan sekali-kali mengorbankan orang sipil yang tidak tahu apa-apa,” tegas Pastor Yogi.

Peristiwa berdarah di Intan Jaya itu diduga melibatkan Satgas Rajawali Habema dan Satgas 712/WT, yang melakukan operasi di Kampung Janamba dan Soanggama. Pastor Yogi menyayangkan pendekatan keamanan yang mengabaikan prinsip perlindungan terhadap warga sipil, yang seharusnya menjadi prioritas dalam setiap operasi militer.

“Nyawa manusia tidak boleh dihapus sekehendak hati. Menganggap warga sipil sebagai bagian dari musuh adalah kesalahan fatal dan pelanggaran atas nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Pastor Yogi memastikan bahwa enam korban yang meninggal dunia, di antaranya Agus Kogoya, Sepi Kobogau, dan Agopani Kobogau merupakan warga sipil yang tidak terlibat dalam kelompok bersenjata.

“Kami sudah memastikan enam orang korban itu warga biasa, bukan bagian dari kelompok mana pun,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Tim Mediasi Konflik Intan Jaya, Yoakim Mujizau, menyerukan agar aparat keamanan menghentikan praktik penjarahan terhadap harta benda masyarakat dalam operasi di lapangan. Ia menegaskan bahwa alat-alat seperti parang, kapak, gergaji rantai (chainsaw), dan busur panah bukanlah senjata perang, melainkan alat kerja masyarakat untuk bertahan hidup.

“Parang dan busur panah bukan alat pembunuh. Itu alat mencari nafkah. Tanpa alat itu, masyarakat Papua tidak bisa berkebun dan hidup,” tegas Mujizau. “Atasan harus memberi pemahaman kepada anggota di lapangan agar tidak bertindak di luar batas kemanusiaan.”

Data Tim Mediasi Konflik menunjukkan bahwa sepanjang Februari hingga Oktober 2025, sedikitnya 51 orang meninggal dunia di wilayah Intan Jaya terdiri atas warga sipil, aparat keamanan, dan anggota TPNPB-OPM. Jumlah tersebut belum termasuk korban luka-luka dan warga yang mengungsi dari kampung halamannya akibat situasi keamanan yang belum pulih.

Atas dasar kemanusiaan, Tim Mediasi menyerukan agar negara dan TPNPB-OPM segera menyepakati jeda kemanusiaan (humanitarian pause) di wilayah Intan Jaya guna memberi ruang bagi pemulihan sosial, psikologis, dan kemanusiaan bagi masyarakat.

“Kami mohon kedua pihak menahan diri. Biarkan rakyat hidup aman, damai, dan tidak terus-menerus diliputi rasa takut di tanahnya sendiri,” tutup Mujizau. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Pemprov Papua Tengah Perluas Jangkauan Layanan Kesehatan Menuju Delapan Kabupaten

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menegaskan komitmennya untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan,…

55 menit ago

Evaluasi Program Kesehatan 2025: Dinkes Papua Tengah dan UNICEF Identifikasi Strategi Perbaikan Layanan

NABIRE, TOMEI.ID | Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Papua Tengah bersama…

1 jam ago

Peringati 11 Tahun Tragedi Paniai Berdarah, Mahasiswa di Jayapura Desak Negara Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

JAYAPURA, TOMEI.ID | Memasuki 11 tahun Tragedi Paniai Berdarah 8 Desember 2014, mahasiswa asal Kabupaten…

2 jam ago

Jelang Hari HAM dan Natal, Ketua Presidium Pemuda Papua Imbau Kota Jayapura Tetap Kondusif

JAYAPURA, TOMEI.ID | Menyongsong Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia pada Rabu, 10 Desember…

3 jam ago

Perkuat Kebersamaan Natal, Distrik Kwelamdua Salurkan BLT dan Bantuan Beras

DEKAI, TOMEI.ID | Kepala Distrik Kwelamdua, Ali Magayang, bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK)…

6 jam ago

Perkuat Pengawasan Hutan, Gubernur Papua Barat Daya Serahkan Tujuh Motor Patroli

SORONG, TOMEI.ID | Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyerahkan tujuh unit sepeda motor patroli…

6 jam ago