Berita

Pelayanan Pengobatan Keliling, Kapus Timepa Jangkau Empat Kampung

DOGIYAI, TOMEI.ID | Puskesmas Timepa, Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, melaksanakan pelayanan pengobatan keliling di empat kampung, yakni Timepa, Gabaikunu, Megaikebo, dan Adauwa, sebagai bentuk upaya jemput bola dalam meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah yang masih terbatas fasilitas medisnya.

Pelayanan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas yang baru, Yanuarius Wakei, sebagai bentuk perkenalan diri kepada masyarakat sekaligus langkah awal memperkuat pelayanan kesehatan dasar di wilayah kerjanya.

Kegiatan pelayanan ini berlangsung selama dua hari, sejak 13 hingga 14 Juli 2025, dan turut didampingi oleh dua tenaga kesehatan, Mantri Felipus Petege dan Kalef Mote. Dalam kesempatan tersebut, tim medis memberikan pengobatan langsung, edukasi kesehatan, serta pembagian obat kepada warga yang membutuhkan.

“Sebagai kepala puskesmas yang baru, saya ingin memperkenalkan diri secara langsung dan menyampaikan komitmen untuk membangun kerja sama yang baik antara petugas kesehatan, aparat kampung, serta masyarakat demi meningkatkan mutu kesehatan di kampung-kampung ini,” ujar Yanuarius Wakei kepada tomei.id, Jumat (1/8/2025).

Ia menekankan bahwa pelayanan keliling ini bukan hanya soal pengobatan, melainkan juga membangun komunikasi dan kepercayaan antara tenaga medis dan masyarakat, termasuk para pemimpin gereja, guru, dan kepala kampung.

“Kami ingin menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh elemen masyarakat, agar pelayanan kesehatan menjadi bagian dari gerakan bersama. Akses terhadap layanan dasar harus merata, termasuk untuk warga di wilayah paling jauh,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan pentingnya perhatian masyarakat terhadap tenaga guru dan tenaga kesehatan yang ditempatkan di kampung-kampung. Menurutnya, apabila tenaga pendidik dan medis tidak dijaga atau diperhatikan, maka yang menjadi korban adalah anak-anak sekolah dan pasien yang membutuhkan penanganan.

“Kalau tidak ada guru atau tenaga kesehatan di kampung, yang akan dirugikan adalah anak-anak sekolah dan pasien. Kita semua punya tanggung jawab menjaga mereka agar pelayanan tidak terputus,” ujarnya.

Pelayanan keliling ini disambut positif oleh masyarakat empat kampung yang merasa diperhatikan oleh jajaran kesehatan. Warga berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan, mengingat terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan di wilayah mereka. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Mulia, Kota Sejuk di Pegunungan yang Menjadi Simbol Harmoni Papua

PUNCAK JAYA, TOMEI.ID | Di antara deretan pegunungan yang diselimuti kabut tebal, berdiri sebuah kota…

19 jam ago

Kejurnas Motoprix Seri II Resmi Dibuka, Gubernur Papua Tengah Dorong Revitalisasi Otomotif

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, secara resmi membuka Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motoprix…

23 jam ago

Tindakan Manusia Melampaui Rencana Allah

Oleh: Doganak Lewi Pabika Manusia adalah bungsu dari segala ciptaan Tuhan (bdk. Kej. 1: 26).…

2 hari ago

Kepala Kampung Kegata Wujudkan Komitmen Pendidikan, Salurkan Dana Signifikan untuk Pelajar dan Mahasiswa

DOGIYAI, TOMEI.ID | Kepala Kampung Kegata, Distrik Piyaiye, Kabupaten Dogiyai, Meki Kegou, menegaskan komitmennya pada…

2 hari ago

Gedung Gereja Kingmi Kalvari Bomou II Diresmikan, Jadi Pusat Iman dan Kebersamaan di Deiyai

DEIYAI, TOMEI.ID | Jemaat Kingmi Kalvari Bomou II di Kabupaten Deiyai merayakan momen bersejarah dengan…

2 hari ago

47 Desa di Dogiyai Terima Alokasi Dana Desa 2025 Lebih dari Rp1 Miliar

DOGIYAI, TOMEI.ID | Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada tahun anggaran 2025 menerima kucuran dana desa…

2 hari ago