Berita

Pemadaman Listrik Meluas, KNPI Deiyai Minta Pemda Intervensi PLN

DEIYAI, TOMEI.ID | Krisis listrik kembali melanda wilayah Meepago, pasca longsor di KM 139 Jalan Poros Nabire–Puncak yang memutus akses distribusi dan pasokan energi bagi warga di tiga kabupaten, yakni Deiyai, Dogiyai, dan Paniai, menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh, harga kebutuhan pokok melonjak, serta pelayanan publik ikut terganggu secara luas.

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Deiyai, Melison Dogopia, menyerukan agar pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas dengan melakukan intervensi terhadap PLN yang dinilai gagal menjaga stabilitas pasokan listrik di wilayah Meepago.

“Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait indikasi penyalahgunaan bahan bakar solar untuk operasional PLN di tingkat lokal, sementara pasokan dari Nabire sudah beberapa kali dikirim tetapi listrik tetap hanya menyala beberapa jam saja,” ujar Dogopia saat ditemui di Waghete, Senin (27/10/2025) siang.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berdampak langsung terhadap kinerja pemerintah daerah dan pelayanan publik yang bergantung pada energi listrik untuk menjalankan sistem administrasi serta fasilitas umum.

Dogopia menilai, lemahnya pengawasan internal dan dugaan keterlibatan oknum-oknum tertentu di tubuh PLN memperparah situasi di lapangan, di mana krisis energi justru dijadikan peluang untuk memperoleh keuntungan pribadi di tengah kesulitan rakyat.

“Ini bukan sekadar persoalan teknis, tetapi persoalan moral dan tanggung jawab publik. PLN sebagai badan usaha milik negara seharusnya bekerja profesional dan jujur dalam melayani kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ia pun mendesak para bupati dari tiga kabupaten terdampak untuk segera duduk bersama pihak PLN dan aparat penegak hukum dalam merumuskan solusi yang transparan dan akuntabel, agar pasokan energi kembali stabil dan masyarakat tidak terus menjadi korban.

“Tiga kabupaten ini sangat bergantung pada listrik, mulai dari aktivitas ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga layanan publik. Pemerintah daerah tidak bisa diam melihat situasi seperti ini,” imbuhnya.

KNPI Deiyai menegaskan bahwa jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret yang diambil, pihaknya bersama elemen masyarakat akan mempertimbangkan aksi lanjutan sebagai bentuk protes terhadap ketidakseriusan PLN dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan krisis listrik yang sudah berlarut-larut ini. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Pemkab Deiyai Percepat Pembangunan Jalan Dua Jalur, Dorong Konektivitas Wilayah

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus…

1 jam ago

Norberth Mote Paparkan Strategi Pengelolaan Koperasi Menuju Papua Tengah Terang

NABIRE, TOMEI.ID | Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Papua Tengah, Norberth Mote,…

3 jam ago

HIMARIDA Gelar Ginosko Aquatic Camp 2025: Bentuk Kepemimpinan dan Solidaritas Mahasiswa Akuakultur Baru

BOGOR, TOMEI.ID | Himpunan Mahasiswa Perikanan (HIMARIDA) Universitas Djuanda Bogor resmi menggelar Ginosko Aquatic Camp…

3 jam ago

KPMY Gelar Penerimaan Mahasiswa Baru di Jayapura, Wakil Bupati Yahukimo Hadiri Acara

JAYAPURA, TOMEI.ID | Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) periode 2024–2025 menggelar kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru…

4 jam ago

Disbudpar Deiyai Berharap Hadirnya Museum Noken di Tanah Mee

DEIYAI, TOMEI.ID | Sebagai salah satu artefak budaya paling bermakna di Tanah Papua, Noken menyimpan…

4 jam ago

Tapal Batas Deiyai-Mimika: KNPI Minta Pemprov Papua Tengah Turun Tangan

DEIYAI, TOMEI.ID | Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Deiyai mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah…

22 jam ago