DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan rumah ibadah di wilayahnya. Hal ini ditandai dengan penyerahan bantuan hibah dana pembangunan gereja oleh Bupati Deiyai, Melkianus Mote, usai mengikuti misa di Stase Kogemani, Paroki Deiyai, Minggu (28/9/2025).
Dalam agenda tersebut, Bupati juga melanjutkan kunjungan ke sejumlah distrik, termasuk Tigi Barat, Tigi Timur, dan Tigi, untuk memastikan penyaluran bantuan hibah berjalan transparan dan merata. Tahun ini, sebanyak 73 gereja dari berbagai denominasi Katolik dan Protestan tercatat sebagai penerima bantuan, yang diharapkan mampu mempercepat pembangunan fisik rumah ibadah di tingkat kampung maupun paroki.
“Sebagai Bupati, saya adalah bapa bagi semua agama yang ada di Deiyai. Bantuan ini bukan untuk kepentingan politik, tetapi bentuk perhatian pemerintah kepada seluruh umat beragama. Hibah diberikan secara bertahap dan hanya boleh digunakan untuk pembangunan fisik gereja, bukan untuk kegiatan lain,” tegas Bupati Melkianus Mote.
Ia menambahkan, hibah dana pembangunan bukan berarti jemaat sepenuhnya bergantung pada pemerintah.
“Pemerintah hanya membantu meringankan beban. Kami berharap jemaat tetap semangat bergotong royong, melanjutkan pembangunan secara mandiri dengan dasar iman dan persaudaraan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Deiyai, Martinus Mote, menjelaskan bahwa tata kelola hibah harus dijalankan dengan tertib administrasi.
“Setiap panitia pembangunan gereja yang mengurus bantuan diwajibkan menghadirkan ketua, sekretaris, dan bendahara, serta melengkapi dokumen berupa fotokopi KTP dan nomor rekening bank resmi,” kata Martinus dalam keterangannya, Minggu, (28/9/2025).
Penyerahan hibah ini disaksikan langsung oleh umat, jemaat, tokoh adat, dan aparat kampung setempat, sebagai bukti komitmen Pemkab Deiyai dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.
Dengan program hibah pembangunan rumah ibadah ini, Pemkab Deiyai berharap dapat memperkuat kerukunan antarumat beragama, meningkatkan solidaritas sosial, serta menjadikan gereja sebagai pusat pembinaan iman, persaudaraan, dan persatuan di tengah masyarakat. [*].