DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai meneguhkan kembali komitmen pembangunan yang berpihak pada masyarakat di wilayah terluar sebagai wujud nyata kehadiran negara yang tidak berhenti di pusat kabupaten, tetapi menjangkau hingga batas terjauh di mana rakyat menanti sentuhan pelayanan publik yang adil dan berkeadilan sosial.
Bupati Deiyai, Melkianus Mote, ST, secara resmi memimpin peletakan batu pertama pembangunan Kantor Distrik Persiapan Memowa dan tiga kampung baru di kawasan perbatasan Kampung Mudetad, Jumat (31/10/2025).
Kehadiran rombongan Bupati disambut antusias masyarakat dari suku Mee dan Moni dengan tarian adat serta nyanyian waita, sebuah ungkapan sukacita atas pemekaran distrik yang telah lama dinantikan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRK, anggota DPRK jalur Otsus, Dandim, Kapolres, Asisten I dan II Setda Deiyai, para kepala suku, tokoh adat, tokoh agama, dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Deiyai.
Acara diawali dengan renungan dan doa bersama yang dipimpin oleh Pdt. Alpius Madai, menandai semangat persaudaraan dan dedikasi pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan.
Dalam sambutannya, Bupati Melkianus Mote menegaskan bahwa pembangunan Kantor Distrik Persiapan Memowa dan tiga kampung baru merupakan langkah strategis untuk memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintahan serta mempercepat akses pembangunan bagi masyarakat di kawasan perbatasan.
“Kami ingin memastikan masyarakat di wilayah perbatasan mendapatkan pelayanan dan perhatian yang sama dari pemerintah. Tidak boleh ada wilayah yang tertinggal hanya karena jarak,” tegas Bupati Mote.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Deiyai akan membangun gapura perbatasan antara Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Mimika sesuai dengan tapal batas resmi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pembangunan tersebut menjadi simbol kehadiran pemerintah sekaligus penegasan identitas wilayah administratif yang sah.
Sebagai bentuk komitmen konkret terhadap percepatan pembangunan, Bupati Melkianus Mote berencana untuk berkantor sementara di Distrik Memowa, guna memastikan seluruh program pemerintahan dan kegiatan pelayanan publik berjalan efektif, terkoordinasi, dan langsung dirasakan masyarakat.
Langkah strategis ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga manifestasi tekad Pemkab Deiyai untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang inklusif, adaptif, dan berkeadilan sosial.
Dengan berdirinya distrik baru dan infrastruktur pemerintahan yang memadai, Pemkab Deiyai berharap pelayanan publik dapat semakin efisien, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat, dan perbatasan Deiyai menjadi wilayah strategis yang tumbuh seiring arah pembangunan Provinsi Papua Tengah menuju masa depan yang mandiri, maju, dan berkeadilan sosial. [*].










