JAYAPURA, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar Ibadah dan Perayaan Natal Bersama tingkat Provinsi Papua Tahun 2025 di Aula Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (15/12/2025).
Perayaan Natal ini mengangkat tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” yang diambil dari Injil Matius 1:21–24, dengan subtema “Melalui Kehadiran Allah di dalam Keluarga, Kita Wujudkan Transformasi Papua yang Maju dan Harmonis.”Ibadah perayaan natal di pimpin oleh pendeta Ev. Zefana Yewun.
Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Matius Derek Fakhiri, S.I.K., M.H., dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Papua, Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen, S.P., M.Eng., menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir langsung.
“Saya menyampaikan permohonan maaf dari Bapak Gubernur Papua karena saat ini beliau sedang menjalankan tugas dinas di Jakarta. Beliau juga menitipkan salam dan ucapan Selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di Provinsi Papua,” ujar Wakil Gubernur.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua menyampaikan bahwa Natal adalah peristiwa iman yang menegaskan kehadiran Allah di tengah kehidupan manusia untuk membawa keselamatan, damai sejahtera, dan pengharapan.
“Tema Natal tahun ini mengingatkan kita bahwa keluarga merupakan fondasi utama dalam membentuk iman, karakter, dan kehidupan sosial. Dari keluarga yang takut akan Tuhan akan lahir pribadi-pribadi yang berintegritas,” katanya.
Gubernur juga menegaskan bahwa pembangunan Papua tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia Papua secara utuh, baik jasmani maupun rohani.
“Transformasi Papua yang maju dan harmonis harus dimulai dari penguatan nilai-nilai dalam keluarga,” tegasnya.
Di tengah sukacita Natal, Gubernur Papua turut menyampaikan empati kepada masyarakat yang terdampak bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.
“Kita diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, menjaga keseimbangan alam, dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk terus menjaga persaudaraan, toleransi antarumat beragama, serta memperkuat kepedulian sosial.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal Bersama Pemprov Papua 2025, Yohanes Walilo, S.Sos., M.Si., mengatakan pelaksanaan Natal dipercepat dari jadwal awal untuk menyesuaikan agenda pimpinan daerah.
“Awalnya direncanakan pada 18 Desember, namun atas arahan pimpinan, pelaksanaan dipercepat ke hari Senin. Puji Tuhan, acara berjalan dengan baik berkat kerja sama panitia, pimpinan OPD, dan seluruh ASN,” ujarnya.
Yohanes menyebutkan, perayaan Natal ini diikuti sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari unsur Forkopimda, kepala daerah, pimpinan kementerian dan lembaga, BUMN, BUMD, organisasi pemuda, tokoh adat, tokoh agama, ASN, TNI, Polri, insan pers, serta masyarakat Papua.
“Perayaan Natal ini menjadi momentum memperkuat toleransi, kebersamaan, dan persatuan di Provinsi Papua. Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring agar dapat diikuti masyarakat di seluruh wilayah Papua,” katanya.
Ibadah dan perayaan Natal semakin meriah dengan penampilan paduan suara, 100 anak yang memainkan ukulele, serta berbagai pujian rohani lainnya. [*].










