Berita

Pemprov Papua Tengah Gandeng UNICEF, Bangun SDM Unggul Mulai dari PAUD

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah terus mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul sejak usia dini.

Salah satu upaya strategisnya adalah menjalin kemitraan dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF), khususnya dalam pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan literasi dasar yang sensitif terhadap gender, disabilitas, dan inklusi sosial (Gedis).

Langkah ini diwujudkan melalui pelaksanaan Workshop Pengembangan Peta Jalan Pembelajaran Literasi Dasar dan PAUD Berkualitas Sensitif Gedis yang digelar di Hotel Mahavira, Nabire, pada Selasa (10/6/2025).

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Marten Ukago, menegaskan bahwa pembangunan SDM harus dimulai sejak dini dan melibatkan semua pihak.

“Amanah Papua Tengah yang berdaya saing ini kami pertegas sebagai komitmen untuk memberikan hak yang sama bagi semua anak. Tidak boleh ada yang tertinggal—no one left behind,” tegas Gubernur.

Gubernur Meki menyampaikan bahwa sejak pertengahan April 2025 atau belum genap 100 hari kerja, Pemprov telah mendorong pendidikan gratis bagi semua anak di wilayah Papua Tengah. Menurutnya, pengembangan SDM tidak hanya menyasar pendidikan formal, tetapi juga pelatihan berbasis keterampilan serta layanan kesehatan yang inovatif.

“Pembangunan manusia Papua Tengah harus dimulai dari pendidikan yang berkualitas dan sensitif terhadap konteks lokal. Kami tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi adalah kunci,” ujarnya.

Meki juga menyinggung pengalamannya saat menjabat sebagai Bupati Paniai, di mana ia bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memperkuat sekolah-sekolah model. Ia menyebut bahwa tahun ini, Pemprov akan mengambil alih pengelolaan SMA Meepago di Kimi untuk dijadikan sekolah unggulan.

Tak hanya di bidang pendidikan, kerja sama dengan UNICEF juga meliputi sektor kesehatan, gizi, air bersih, sanitasi, hingga perlindungan anak.

“Kami siap mengalokasikan sumber daya yang ada untuk memperluas praktik-praktik baik yang sudah terbukti berhasil. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan Papua Tengah,” kata Gubernur.

Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap dampak program numerasi UNICEF. Berdasarkan data, anak-anak kelas dua dan tiga SD yang sebelumnya belum bisa membaca mencapai 75 persen pada tahun 2022, namun turun drastis menjadi hanya 25 persen pada 2023.

Gubernur berharap kemitraan dengan UNICEF dapat terus diperluas ke delapan kabupaten di Papua Tengah, menjangkau anak-anak hingga wilayah pelosok Meepago.

“Kami ingin agar praktik-praktik baik ini dibagikan dan menjadi inspirasi pembangunan. Kita harus mulai dari sekarang, dari anak-anak,” pungkasnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Gandeng 20 Media, Pemprov Papua Tengah Perkuat Komunikasi Publik

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan…

8 jam ago

TPNPB Nyatakan Tidak Gentar Hadapi Serangan Militer Indonesia

YAMBI, TOMEI.ID | Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS TPNPB)…

23 jam ago

Resmi, Festival Media Papua Pertama Akan Digelar di Papua Tengah Oktober 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Asosiasi Wartawan Papua (AWP) akan menggelar Festival Media Papua pertama di Kabupaten…

23 jam ago

DPD RI Bahas Keadilan Dana Negara, Eka Yeimo Tegaskan Hak Papua Tengah

BALI, TOMEI.ID | Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menyelenggarakan kegiatan Uji…

1 hari ago

Empat Tim Putra Masuk Final Turnamen Voli Bupati Cup I Nabire 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Empat tim putra dipastikan melaju ke babak final dalam ajang Turnamen Bola…

1 hari ago

Papua Youth Day II Digelar di Nabire, Gubernur Ajak OMK Jadi Pelopor Perubahan

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Papua Youth Day…

2 hari ago