Berita

Pemprov Papua Tengah Perkuat Tata Kelola Pembangunan Berbasis Data Lewat Pelatihan GIS

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Baperrida) menggelar pelatihan Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis di Aula RRI Nabire, pada 9–10 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat tata kelola pembangunan daerah yang terukur, terintegrasi, dan sepenuhnya berbasis data spasial, sebagai fondasi pengambilan keputusan yang efektif dan akuntabel.

Pelatihan dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Herman Kayame, mewakili Gubernur, Meki Nawipa. Herman menekankan bahwa penguasaan teknologi informasi dan data spasial kini menjadi keniscayaan dalam perencanaan pembangunan modern.

“Kebijakan publik harus disandarkan pada data akurat dan dapat diverifikasi. GIS memberikan gambaran faktual wilayah kita, sekaligus menjadi instrumen strategis untuk mempercepat pengambilan keputusan berbasis bukti, memetakan potensi ekonomi, dan mengidentifikasi kawasan rawan bencana,” ujar Herman.

Ia menambahkan, GIS memungkinkan pembangunan yang presisi, infrastruktur tepat sasaran, dan kebijakan publik lebih efisien, sebagai bentuk transformasi birokrasi berbasis data.

Kepala Baperrida, Elieser Yogi, menyebut pelatihan ini berlandaskan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas aparatur pemerintah dalam pengelolaan data spasial, pemetaan tematik, dan analisis spasial untuk mendukung kebijakan pembangunan daerah.

Pelatihan menghadirkan tim ahli GIS dari World Resources Institute (WRI) Jayapura. Sebanyak 66 peserta dari 22 OPD mengikuti kegiatan ini, terdiri dari pejabat struktural, fungsional perencana, dan staf teknis pengelola data.

Dengan penguatan GIS, Pemprov Papua Tengah menegaskan komitmennya membangun daerah dengan pendekatan ilmiah dan teknologi, menuju pembangunan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Baperrida) menggelar pelatihan Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis di Aula RRI Nabire, pada 9–10 Oktober 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat tata kelola pembangunan daerah yang terukur, terintegrasi, dan sepenuhnya berbasis data spasial, sebagai fondasi pengambilan keputusan yang efektif dan akuntabel.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Herman Kayame, mewakili Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa. Dalam sambutannya, Herman menekankan bahwa penguasaan teknologi informasi dan sistem data spasial menjadi keniscayaan dalam perencanaan pembangunan modern.

“Kita hidup di era digital, di mana setiap kebijakan publik harus disandarkan pada data akurat dan mudah diverifikasi. GIS berperan vital karena mampu menghadirkan gambaran faktual kondisi wilayah kita,” ujar Herman.

Ia menambahkan, GIS bukan sekadar alat pemetaan, tetapi instrumen strategis untuk mempercepat pengambilan keputusan berbasis bukti, memetakan potensi ekonomi lokal, sekaligus mengidentifikasi kawasan rawan bencana guna memperkuat mitigasi dini.

Herman menegaskan, melalui GIS, pembangunan dapat direncanakan lebih presisi, infrastruktur dibangun tepat sasaran, dan kebijakan publik menjadi lebih efisien, sebagai bentuk transformasi birokrasi menuju pemerintahan berbasis data.

Ia mengajak seluruh peserta untuk aktif menerapkan ilmu yang diperoleh di instansi masing-masing dan menularkannya kepada rekan kerja agar pembangunan Papua Tengah berjalan konsisten dan berpihak kepada rakyat.

Kepala Baperrida, Elieser Yogi, menjelaskan bahwa pelatihan ini berlandaskan sejumlah regulasi, termasuk UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas aparatur pemerintah dalam mengelola data spasial, pemetaan tematik, dan analisis spasial untuk mendukung kebijakan pembangunan.

Pelatihan menghadirkan tim ahli GIS dari World Resources Institute (WRI) Jayapura sebagai narasumber utama. Sebanyak 66 peserta dari 22 OPD ikut ambil bagian, terdiri dari pejabat struktural, fungsional perencana, dan staf teknis pengelola data.

Melalui penguatan GIS, Pemprov Papua Tengah menegaskan komitmennya membangun daerah dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuju pembangunan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Festival Port Numbay Kayu Batu: Merajut Budaya dan Menggerakkan Ekonomi Kreatif Pesisir Jayapura

JAYAPURA, TOMEI.ID | Pantai Bes G di Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura, kembali menjadi pusat…

2 hari ago

TNI Diduga Gunakan Bom Buatan AS dalam Serangan Udara di Kiwirok

KIWIROK, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menuding Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggunakan…

2 hari ago

Bernadus Pokuai Desak PT Jati Darma Indah Lakukan Reboisasi di Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Tokoh masyarakat Kampung Karadiri, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Bernadus Pokuai,…

2 hari ago

Pemkab Nabire Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Empat Kampung

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Nabire bertindak cepat menyalurkan bantuan logistik berupa beras, mi instan,…

2 hari ago

Banjir Rendam Sekolah, Rumah, dan Gereja di Nabire, Warga Soroti Hutan Gundul di Hulu Sungai

NABIRE, TOMEI.ID | Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (9/10/2025), menyebabkan…

2 hari ago

TPNPB Klaim Militer Indonesia Putuskan Internet di Kiwirok Usai Serangan Udara

KIWIROK, TOMEI.ID | Situasi keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, kembali memanas.…

2 hari ago