NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa Blok Wabu merupakan aset strategis yang berpotensi memberi kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Dinas ESDM Papua Tengah, Gunawan Iskandar, dalam Rapat Pendapat Umum bersama pimpinan DPR Papua Tengah dan Panitia Khusus Kemanusiaan di Aula RRI Nabire, Senin (29/9/2025).
Gunawan menjelaskan, Pemprov Papua Tengah saat ini tengah menyusun rencana strategis untuk pengembangan Blok Wabu, yang sudah menjadi perhatian sejak sebelum provinsi baru ini berdiri. Berdasarkan data eksplorasi historis PT Freeport Indonesia dan kontraktornya, sejumlah area kaya mineral telah teridentifikasi, di antaranya Komopa, Ular Merah, Etna, dan Dawagu.
“Papua Tengah memiliki potensi geologi yang sangat besar, setara dengan Papua Nugini yang telah sukses mengembangkan industri pertambangan berskala besar,” ujar Gunawan. Ia menambahkan, Blok Wabu menyimpan cadangan emas primer, berbeda dengan tambang aluvial yang selama ini dikelola secara tradisional.
Dalam forum tersebut, Pemprov Papua Tengah juga menekankan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam mengelola Blok Wabu. Kehadiran kedua entitas ini diharapkan mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja, sekaligus menjamin pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Namun demikian, Gunawan menegaskan bahwa kewenangan pengelolaan sumber daya mineral tetap berada di tangan pemerintah pusat. Karena itu, koordinasi dengan Kementerian ESDM serta lembaga terkait menjadi langkah mutlak agar pengembangan Blok Wabu selaras dengan kebijakan nasional dan ketentuan hukum yang berlaku.
Dengan perencanaan matang serta pengawasan ketat, Pemprov Papua Tengah berharap Blok Wabu tidak hanya menjadi sumber penerimaan negara, tetapi juga benar-benar menghadirkan kesejahteraan nyata bagi masyarakat lokal. [*].