Pendidikan untuk Semua: Yayasan Pendidikan Nasional Global Resmikan Dua SLB di Paniai dan Deiyai

oleh -1479 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Dalam upaya memperkuat layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas, Yayasan Pendidikan Nasional Global (PNG) resmi membuka dua Sekolah Luar Biasa (SLB) di Papua Tengah, masing-masing SLB Wissel Meren di Kabupaten Paniai dan SLB Shalom di Kabupaten Deiyai.

Peresmian kedua sekolah itu berlangsung khidmat melalui ibadah syukur yang dihadiri masyarakat, tokoh pendidikan, dan pengurus yayasan. Kegiatan tersebut menjadi simbol lahirnya harapan baru bagi masa depan pendidikan inklusif di Tanah Papua.

banner 728x90

Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Nasional Global, Ayub Kayame, menegaskan bahwa pendirian SLB bukan sekadar proyek pendidikan, tetapi panggilan moral dan tanggung jawab sosial untuk memastikan setiap anak Papua memiliki hak belajar yang setara.

“Kami ingin anak-anak berkebutuhan khusus di daerah pegunungan Papua juga merasakan pendidikan yang layak. Mereka berhak belajar, berhak maju, dan berhak bahagia seperti anak-anak lainnya,” ujar Ayub Kayame dalam sambutannya.

Ayub menambahkan, langkah ini sejalan dengan semangat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui mottonya “Pendidikan untuk Semua.” Menurutnya, tidak boleh ada anak yang tertinggal, termasuk mereka yang hidup di daerah terpencil seperti Paniai dan Deiyai.

Kepala Sekolah SLB PNG Sinar Kasih, Enias Anou, yang dipercaya membina dua sekolah baru tersebut, menjelaskan bahwa seluruh proses administrasi dan data siswa masih bernaung di bawah sekolah induk sambil menunggu izin operasional dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah.

“Kita ingin memastikan siswa tidak dirugikan. Semua data dan kegiatan belajar tetap berjalan agar anak-anak terus mendapat layanan pendidikan,” terang Enias.

Ia berharap dua SLB ini dapat menjadi model pendidikan inklusif di wilayah pegunungan Papua, serta membuka akses bagi anak-anak disabilitas yang selama ini belum tersentuh pendidikan formal.

Sementara itu, Kepala Sekolah SLB Wissel Meren, Yesaya Yeimo, menegaskan bahwa seluruh layanan pendidikan di sekolah tersebut gratis tanpa pungutan biaya apa pun. Ia mengajak para orang tua agar tidak ragu mendaftarkan anak-anak mereka.

“Kami siap melayani dengan hati. Guru-guru kami disiapkan dengan kasih dan tanggung jawab untuk mendampingi anak-anak belajar,” tutur Yesaya.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Madi Uwibutu, Distrik Paniai Timur, terbuka bagi anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, mulai dari tunanetra, tunarungu, hingga tunagrahita.

Dengan berdirinya SLB Wissel Meren dan SLB Shalom, Yayasan Pendidikan Nasional Global berharap semakin banyak anak penyandang disabilitas di Pegunungan Papua Tengah memperoleh kesempatan yang adil untuk belajar, berkembang, dan berdaya.

“Anak-anak ini bukan beban, melainkan berkat bagi kita semua. Mereka hanya membutuhkan ruang dan perhatian untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya,” tutup Ayub Kayame.

Pendirian dua SLB ini menjadi pijakan awal menuju sistem pendidikan yang benar-benar inklusif di Papua Tengah, sebuah langkah strategis yang memastikan setiap anak, apa pun kondisinya, memperoleh ruang untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensinya. [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.