MERAUKE, TOMEI.ID | Penanganan aparat terhadap aksi protes damai kembali menimbulkan sorotan di Papua Selatan. Aktivis Stenly Dambujai diamankan Polsek Kelapa Lima setelah membentangkan poster kritik di halaman Gereja Kerahiman Ilahi, Mangga Dua, Minggu (7/12/2025).
Insiden bermula usai misa ketika Pastor Paroki Kelapa Lima meminta umat serta dewan gereja bersikap tegas terhadap aktivitas yang dianggap mengganggu di area gereja. Tidak lama setelah jemaat meninggalkan lokasi, Stenly melakukan aksi protes menyoal pernyataan Uskup Keuskupan Agung Merauke yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN).
Aksi ini merupakan protes ke-58 yang dilakukan Stenly, dengan empat aksi sebelumnya berlangsung di gereja yang sama. Puluhan aksi lainnya digelar di berbagai gereja Katolik di Jayapura sebagai bentuk penolakan atas dukungan gereja terhadap proyek pemerintah.
Ketegangan tak terhindarkan. Perdebatan antara Stenly dan sejumlah anggota dewan gereja terus meningkat.
Seorang advokat dari Peradi yang berada di lokasi menegaskan bahwa aksi spontan tersebut tidak memenuhi unsur pelanggaran hukum.
Meski demikian, situasi makin panas hingga pihak gereja memanggil aparat untuk menertibkan Stenly, yang kemudian dibawa ke Polsek Kelapa Lima untuk pemeriksaan. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi mengenai status hukumnya.
Penangkapan ini memicu kekhawatiran serius mengenai penyempitan ruang demokrasi di Merauke. Penggunaan aparat untuk merespons protes damai di depan rumah ibadah dinilai sejumlah pemerhati sebagai preseden yang berbahaya bagi kebebasan berekspresi dan hak menyampaikan pendapat.
Publik kini menunggu langkah kepolisian dan respons institusi gereja, sekaligus mempertanyakan sejauh mana kritik publik masih dapat disuarakan tanpa dihadapkan pada tindakan represif. [*].
