Berita

Santri Papua Tengah Diminta Jadi Garda Persatuan dan Pembangunan Bangsa

NABIRE, TOMEI.ID | Keluarga Besar Pondok Pesantren APIK Karadiri, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, menggelar Pengajian Akbar dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2025 yang akan diperingati pada 22 Oktober 2025.

Kegiatan berlangsung khidmat di halaman pesantren, Minggu (19/10/2025).

Acara dihadiri Asisten II Gubernur Papua Tengah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tumiran, mewakili Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa. Hadir pula unsur Forkopimda Provinsi Papua Tengah, Wakil Bupati Nabire, serta jajaran TNI-Polri dan pimpinan Ponpes APIK Karadiri.

Dalam sambutannya, Tumiran menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum meneguhkan kembali semangat perjuangan, keikhlasan, dan cinta tanah air yang diwariskan para ulama dan santri sejak masa pergerakan kemerdekaan.

“Dari pesantrenlah bangsa ini belajar tentang kesabaran, keikhlasan, dan kerja keras dalam membangun negeri. Nilai-nilai ini tetap relevan dan menjadi fondasi penting dalam pembangunan bangsa, khususnya di Papua Tengah yang kita cintai,” ujar Tumiran.

Tumiran menekankan, santri bukan hanya penghafal kitab, tetapi juga manusia berilmu, berakhlak, dan berjiwa pengabdian. Santri, katanya, merupakan pelopor persaudaraan, penjaga kerukunan, dan penyebar kedamaian di tengah masyarakat majemuk Papua Tengah.

“Saya percaya, dari Pondok Pesantren APIK Karadiri akan lahir generasi muda Papua Tengah yang kuat, berpikiran terbuka, dan siap berkontribusi dalam membangun daerah,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan karakter dan moralitas sebagai pondasi pembangunan manusia seutuhnya. Menurutnya, pembangunan tidak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga penguatan iman, akhlak, dan nilai kebangsaan.

“Jika iman kuat dan akhlak terjaga, pembangunan akan berjalan penuh keberkahan. Hari Santri mengingatkan kita pentingnya generasi penerus bangsa dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan,” tambahnya.

Di akhir sambutan, Tumiran menyerukan agar seluruh santri, guru, dan masyarakat Papua Tengah menolak paham-paham pemecah persatuan bangsa serta terus menebar kasih dan kebaikan di lingkungan masing-masing.

“Mari jadikan Hari Santri sebagai momentum memperkuat silaturahmi, gotong royong, dan semangat kebersamaan dalam membangun Papua Tengah yang adil, berdaya saing, bermartabat, dan berkelanjutan,” pungkasnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Dinsos Deiyai Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap III Senilai Rp13 Miliar

DEIYAI, TOMEI.ID | Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan PT Pos Indonesia…

5 menit ago

Bangun Papua Lewat Olahraga, Mahasiswa PKO Uncen Dapat Bimbingan Pelatih SPOBNAS

JAYAPURA, TOMEI.ID | Para mahasiswa PKO FIK Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura mulai turun ke lapangan…

34 menit ago

Persipura Jayapura Siap Ladeni Barito Putera di Lukas Enembe

JAYAPURA, TOMEI.ID | Semangat juang Persipura Jayapura kembali menyala jelang duel menghadapi Barito Putera pada…

48 menit ago

“Ada Noda dalam Seleksi DPRP Papua Pegunungan dan DPRK Nduga”, Ini Kritik Tajam Yance Pokneangge dan Domi Kogoya

JAYAPURA, TOMEI.ID | Proses seleksi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Pegunungan dan Dewan…

54 menit ago

Proses Harus Bersih, Jangan Noda Otsus: Kuasa Hukum Desak Mendagri Tinjau Seleksi DPRP Papua Pegunungan dan DPRK Nduga

JAYAPURA, TOMEI.ID | Tim kuasa hukum Andre Ronsumbre dan Helmi mendesak Menteri Dalam Negeri Republik…

1 jam ago

“Kami Siapkan Data, Mari Kita Bangun Deiyai Bersama”, Pesan Kadinsos Yulita Bidau Mote

DEIYAI, TOMEI.ID | “Kami siapkan data, mari kita bangun Deiyai bersama berdasarkan data.” Kalimat itu…

3 jam ago