Santri Pilar Moral Bangsa, Pemprov Papua Tengah Gencarkan Peran Pesantren dalam Pembangunan Peradaban Daerah

oleh -1135 Dilihat

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah semakin memantapkan komitmennya untuk menjadikan santri dan pesantren sebagai pilar utama moralitas dan sumber daya manusia (SDA) unggul dalam membangun peradaban daerah.

Penegasan ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Bidang Kemasyarakatan, Sumber Daya Manusia, dan Pengembangan Otonomi Khusus, Ukkas, pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Masjid Agung Al-Falah, Nabire, Rabu (22/10/2025).

banner 728x90

Dengan mengusung tema besar “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri Nasional di Papua Tengah bukan hanya menjadi seremoni keagamaan semata, melainkan sebuah momentum reflektif untuk menghargai kontribusi besar kaum santri dalam perjalanan sejarah bangsa.

“Hari Santri adalah simbol kesetiaan, keikhlasan, dan pengabdian santri terhadap agama, bangsa, dan negara. Dari pesantren telah lahir semangat perjuangan, keberanian, dan ketulusan dalam membela kemerdekaan,” ujar Ukkas mewakili Gubernur Papua Tengah.

Di era digital dan transformasi global saat ini, Ukkas menekankan bahwa santri tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga sains dan teknologi. Tujuannya adalah agar mereka mampu menjadi agen perubahan yang tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman.

“Santri harus menjadi generasi yang berilmu, berakhlak mulia, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Pesantren adalah wadah pembentukan karakter, pusat pemberdayaan ekonomi umat, dan benteng moral bangsa,” tambahnya.

Menurutnya, semangat kesantrian selaras dengan visi pembangunan Papua Tengah yang menempatkan manusia sebagai pusat kemajuan. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk memperkuat lembaga pendidikan keagamaan, khususnya pesantren, sebagai mitra strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berintegritas dan cinta tanah air.

“Membangun Papua Tengah berarti membangun manusianya. Kami yakin bahwa dari pesantren akan lahir generasi yang jujur, berintegritas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi,” jelasnya.

Ukkas juga menyampaikan apresiasi kepada para kiai, ustaz, dan pengasuh pesantren atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi muda Papua Tengah dengan nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif.

“Keikhlasan para pendidik adalah cahaya yang menerangi perjalanan bangsa ini. Mari kita jaga Papua Tengah sebagai tanah yang damai, toleran, dan penuh kasih. Dari bumi Cenderawasih ini, kita bangun peradaban baru yang berakar pada iman, ilmu, dan kemanusiaan,” ajaknya.

Ia menutup sambutannya dengan seruan semangat: “Dengan semangat santri yang membara, mari kita terus berjuang mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia. Selamat Hari Santri Nasional 2025. Semoga Allah SWT senantiasa meridai setiap langkah kita dalam mewujudkan Papua Tengah yang adil, harmonis, dan berperadaban.” [*].

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.