Pendidikan

Sekolah Gratis dan Smartboard: Papua Tengah Terima Rp 90 Miliar dari Gubernur Nawipa

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, resmi meluncurkan program pendidikan gratis dengan total anggaran lebih dari Rp 90 miliar, sebagai wujud janji politiknya kepada masyarakat.

Acara Launching Pelaksanaan Program Pendidikan digelar di Ballroom Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama Nabire, Rabu (3/12/2025).

Program ini mencakup biaya sekolah bagi 26.217 siswa SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, serta bantuan dana untuk pengelolaan asrama berbasis keagamaan dan wilayah 3T. Sekolah-sekolah juga menerima fasilitas smartboard untuk mendukung proses belajar mengajar.

baca juga: Pemprov Papua Tengah Luncurkan Program Pendidikan Gratis, Capai 26.217 Siswa

Selain itu, pemerintah provinsi memberikan bantuan pendidikan kepada 5.261 mahasiswa, termasuk mereka yang menempuh studi di luar Papua.

Pemprov Papua Tengah juga menempatkan 276 sarjana melalui program APG (Aparat Penggerak Gizi/Pendidikan) di distrik-distrik untuk mendukung pelayanan pendidikan, pendataan, dan program prioritas pemerintah. Program ini sekaligus mengurangi jumlah pengangguran sarjana di Papua Tengah.

Untuk memastikan transparansi, Pemprov meluncurkan Aplikasi Data Siswa OAP, yang memuat database siswa SD hingga SMA/SMK, biaya per siswa, kebutuhan tiap sekolah, dan validitas penerima manfaat.

baca juga: Papua Tengah Selenggarakan Nikah Massal dan Layanan Adminduk di Teluk Kimi, Nabire

Gubernur Nawipa menekankan, “Aplikasi ini tidak akan berjalan tanpa kejujuran.

“Kita harus jujur untuk memastikan keadilan,” ujarnya.

Pembangunan sekolah baru diprioritaskan di Mulia, Ilaga, Sugapa, Enarotali, Waghete, dan Kobakma, agar anak-anak pedalaman tidak perlu jauh ke kota untuk bersekolah.

Gubernur menegaskan, keberhasilan pendidikan dan keamanan Papua Tengah adalah tanggung jawab bersama pemerintah, gereja, tokoh masyarakat, tenaga pendidik, dan keluarga.

“Yang bisa membuat aman adalah kita sendiri. Semua sudah dibantu pemerintah. Tidak ada alasan tidak bekerja, tidak ada alasan tidak mengajar,” ujarnya.

Program pendidikan Papua Tengah bukan sekadar proyek, tetapi fondasi keadilan sosial. Gubernur memastikan, “Setiap kebijakan akan dikawal secara transparan dan tidak boleh diselewengkan.”. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Gubernur Papua Tengah Buka Seminar Penyusunan Kajian Akademik Perda Kompensasi Hasil Hutan di Nabire

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, menggelar Seminar Hasil Penyusunan Kajian Akademik Peraturan…

2 detik ago

Plt Kadinkes Papua Barat Daya Buka Seminar Kristen dan Kesehatan: Dorong Edukasi Kesehatan Praktis dan Kontekstual

SORONG, TOMEI.ID | Jaringan Doa Regional Papua Barat Daya (JDR-PBD) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan…

21 menit ago

Gubernur Papua Tengah Tegaskan Pembentukan Aparatur Profesional pada Penutupan Latsar Satpol PP dan Damkar 2025

NABIRE, TOMEI.ID | Penutupan Latihan Dasar (Latsar) CPNS Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan…

2 jam ago

Bupati Elvis Tabuni Tegaskan Dukungan Penuh untuk Persipuncak di Final Gubernur Cup I Papua Tengah

PUNCAK, TOMEI.ID | Bupati Puncak Elvis Tabuni menegaskan dukungan penuh bagi Persipuncak Chartensz yang akan…

6 jam ago

Operasi Militer di Intan Jaya, Warga Ketakutan dan Minta Penarikan Pasukan

NABIRE, TOMEI.ID | Human Rights Defender (HRD) melaporkan bahwa sekitar 150 aparat militer Indonesia melakukan…

7 jam ago

Festival Noken 2025: Papua Tengah Tegaskan Identitas Budaya Lewat Odiyai dan Kreativitas Perempuan

NABIRE, TOMEI.ID | Dewan Kesenian Provinsi Papua Tengah menggelar Festival Seni dan Pameran Noken untuk…

19 jam ago