Berita

Sistem Pembagian TPP di Nabire Disorot, ASN Minta Transparansi dan Evaluasi Sekda

NABIRE, TOMEI.ID | Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire menyampaikan keluhan terkait ketidakjelasan dan ketimpangan dalam pembagian Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP).

Mereka menilai sistem pengelolaan TPP di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak transparan dan cenderung manipulatif.

Informasi yang diperoleh TOMEI.ID dari kalangan ASN menyebutkan, meski disiplin dan tata tertib kerja semakin diperketat oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Nabire, namun kesejahteraan pegawai justru belum mendapat perhatian proporsional. Mekanisme pembagian TPP yang tidak terbuka dinilai menimbulkan rasa ketidakadilan di antara pegawai.

“Kami merasa sistem pembagian TPP saat ini tidak jelas dan tidak adil. Ada kesan manipulatif dan tidak berdasarkan kinerja riil. Kadang kami harus menunggu tanpa kepastian atau bahkan meminta-minta hak kami sendiri kepada bendahara OPD,” ungkap salah satu ASN yang enggan disebutkan namanya, Rabu (8/10/2025).

Ia menambahkan, ketidakadilan dalam pembagian TPP telah menimbulkan kesenjangan antarpegawai dan berpengaruh terhadap motivasi kerja.

“Yang punya jabatan justru makin diuntungkan, sementara staf pelaksana seperti kami justru semakin terpinggirkan. Jika dibiarkan, ini akan mempengaruhi kinerja dan kedisiplinan ASN di daerah,” ujarnya.

Keluhan serupa juga disampaikan pegawai lainnya yang menilai praktik pembagian TPP di OPD tidak berdasarkan asas transparansi dan akuntabilitas.

“Kami hanya menuntut keterbukaan dan kejelasan. TPP seharusnya menjadi bentuk penghargaan atas kinerja, bukan sumber ketimpangan,” tegas seorang ASN senior.

Para pegawai berharap Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire dapat segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan keuangan di setiap OPD, khususnya dalam hal penyaluran TPP. Mereka menekankan pentingnya perbaikan sistem agar kebijakan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan tidak justru menimbulkan kecurigaan dan rasa ketidakpercayaan di lingkungan birokrasi.

“Kami percaya Sekda bisa turun langsung mengevaluasi sistem ini. Yang kami minta hanya keadilan dan transparansi. Jika itu dijalankan, semangat kerja ASN pasti akan meningkat,” tutupnya. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Kesbangpol Papua Tengah Tegaskan Tidak Ada Penaklukan Masyarakat Adat dalam Fasilitasi Mubes

NABIRE, TOMEI.ID | Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Tengah,…

2 jam ago

TPNPB Klaim Kontak Tembak di Yahukimo, Delapan Aparat Dilaporkan Tewas

DEKAI, TOMEI.ID | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim bertanggung jawab…

3 jam ago

FKM-KD Jayapura Gelar Natal Bersama, Apresiasi Dukungan Pemkab Deiyai Rp50 Juta

JAYAPURA, TOMEI.ID | Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Deiyai (FKM-KD) Kota Studi Jayapura sukses menggelar Perayaan…

3 jam ago

Besok! Pemprov Papua Tengah akan Gelar Bazar UMKM, Dorong Produk Lokal dan Ekonomi Kreatif Daerah

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi…

7 jam ago

Perkuat Keamanan Sekolah, Kepala Satpol PP Dogiyai Yohanes Butu Bangun Pos di Dua Lokasi Pendidikan

DOGIYAI, TOMEI.ID | Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Dogiyai, Yohanes Butu, mengambil langkah strategis…

7 jam ago

Hadirkan Orangtua Siswa, Kepsek SMK Negeri 2 Nabire Paparkan Program Pendidikan Gratis Papua Tengah

NABIRE, TOMEI.ID | SMK Negeri 2 Teknologi dan Rekayasa Nabire menggelar sosialisasi Program Bantuan Pendidikan…

1 hari ago