Berita

Solidaritas Mahasiswa Papua di Manado Tolak Eksploitasi Blok Wabu, Soroti Militerisasi dan Dugaan Pelanggaran HAM

MANADO, TOMEI.ID | Solidaritas pelajar dan Mahasiswa Papua di Manado, Sulawesi Utara, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap rencana eksploitasi PT Aneka Tambang (Antam) di Blok Wabu, Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Pernyataan sikap itu disampaikan dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis (2/10/2025).

Koordinator Lapangan, Agus Duwitau, menegaskan bahwa kehadiran perusahaan tambang negara di tanah adat Papua tidak bisa dilepaskan dari praktik militerisasi dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terus berulang.

“Kami, mahasiswa dan rakyat Intan Jaya, meminta kepada Kepala Negara, dalam hal Presiden RI Prabowo Subianto, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, agar segera menghentikan pendropan militer di wilayah Papua, khususnya Intan Jaya,” tegas Agus dalam konferensi pers.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa mereka mendukung langkah Tim Advokasi Aspirasi Rakyat Papua Tengah yang akan membawa isu penolakan Blok Wabu ke pemerintah pusat, khususnya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

“Kami dengan tegas menolak rencana eksploitasi PT Antam di Blok Wabu yang telah diproyeksikan negara untuk dimulai pada 2026 mendatang,” lanjutnya.

Blok Wabu merupakan salah satu wilayah cadangan emas terbesar di Papua yang sebelumnya menjadi konsesi PT Freeport Indonesia sebelum dialihkan kepada PT Antam. Sejak awal, rencana pengelolaan Blok Wabu telah memicu kontroversi karena ditolak oleh masyarakat adat Intan Jaya.

Penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Berdasarkan catatan organisasi masyarakat sipil, setiap kali muncul wacana investasi tambang di Intan Jaya, eskalasi militerisasi dan konflik bersenjata meningkat tajam. Sejak 2019, Intan Jaya menjadi salah satu titik rawan kontak senjata antara TNI/Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM).

Akibatnya, masyarakat sipil menjadi korban. Data gereja lokal dan lembaga HAM mencatat banyak kasus pengungsian massal, pembakaran rumah warga, hingga dugaan eksekusi di luar hukum yang belum pernah diusut tuntas.

Dalam pernyataan sikapnya, Solidaritas Mahasiswa Papua di Manado menolak segala bentuk kekerasan yang terjadi di Papua, terutama di Intan Jaya. Mereka menilai, setiap operasi militer yang dilakukan justru berhubungan erat dengan kepentingan investasi pertambangan.

“Karena dugaan pelanggaran HAM tersebut tidak lain hanya demi melancarkan kepentingan investasi semata,” tegas Agus.

Oleh sebab itu, mereka mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah tegas mengusut dugaan pelanggaran HAM di Intan Jaya dan menghentikan segala bentuk militerisasi yang hanya memperparah penderitaan rakyat Papua.

Rencana eksploitasi Blok Wabu sejatinya dinilai pemerintah pusat sebagai proyek strategis nasional yang dapat meningkatkan pendapatan negara. Namun, bagi masyarakat adat Intan Jaya, emas yang tersimpan di tanah leluhur mereka bukan sekadar sumber ekonomi, melainkan bagian dari identitas budaya dan keberlanjutan hidup.

Dengan situasi politik dan keamanan yang terus memanas, mahasiswa Papua menilai eksploitasi Blok Wabu hanya akan memperlebar jurang konflik, memperparah krisis kemanusiaan, dan menyingkirkan rakyat dari tanahnya sendiri.

Pernyataan penolakan di Manado ini menambah panjang daftar sikap serupa dari berbagai kelompok mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil Papua di berbagai daerah. Mereka satu suara: menolak eksploitasi Blok Wabu dan menuntut penghentian militerisasi serta penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang selama ini diabaikan negara. [*].

Redaksi Tomei

Recent Posts

Mahasiswa Papua di Bogor Gelar Diskusi Terbuka Peringati 11 Tahun Tragedi Paniai

BOGOR, TOMEI.ID | Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai (IPMANAPANDODE) Kota Studi Bogor…

11 jam ago

Peringati 12 Tahun Tragedi Paniai, Mahasiswa di Manokwari Tuntut Keadilan dan Proses Hukum Tuntas

MANOKWARI, TOMEI.ID | Biro Humas Koordinator Wilayah Kabupaten Paniai (KORPAN) Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT)…

11 jam ago

Jelang Pensiun, Ketua Senat Uncen Prof. Kambuaya Tekankan Pentingnya Solidaritas Akademik

JAYAPURA, TOMEI.ID | Ketua Senat Universitas Cenderawasih (Uncen), Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyampaikan pesan…

11 jam ago

Wujud Toleransi di Uncen: Didominasi Panitia Muslim, FIK Sukses Gelar Perayaan Natal Universitas

JAYAPURA, TOMEI.ID | Universitas Cenderawasih (Uncen) sukses menggelar Ibadah dan Perayaan Natal 2025 dengan penuh…

13 jam ago

Aksi Mimbar Bebas SPWP Dibubarkan Paksa di Uncen, HRD Desak Aparat Hentikan Tindakan Represif Jelang Hari HAM Sedunia

JAYAPURA, TOMEI.ID | Aktivitas mimbar bebas yang digelar Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) Wilayah Jayapura…

13 jam ago

Peringati HUT ke-29 dan Natal, P3MKW GIDI di Jayapura Dorong Soliditas Kader Menuju Generasi Papua Unggul

JAYAPURA, TOMEI.ID | Persekutuan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa/i Klasis Woso (P3MKW) Gereja Injili di Indonesia…

13 jam ago