Berita

Solidaritas Yahukimo Tegas Tolak Pemekaran Calon DOB

JAYAPURA, TOMEI.ID | Mahasiswa Yahukimo yang tergabung dalam Solidaritas Peduli Penolakan Pemekaran Calon Daerah Otonom Baru Yahukimo Timur menyatakan sikap tegas menolak rencana pemekaran wilayah setempat, Senin (2/6/2025).

Menurut mereka, pemekaran tidak berpihak pada rakyat adat dan berpotensi merusak tatanan sosial serta ekologis di tanah leluhur.

Dalam keterangannya, solidaritas membantah tuduhan bahwa gerakan mereka ditunggangi oleh tokoh politik seperti Gileon Aluwa ataupun kelompok pro-kemerdekaan Papua. Mereka menilai tuduhan tersebut sebagai bentuk disinformasi untuk mendeligitimasi suara mahasiswa dan masyarakat sipil.

“Gerakan ini lahir dari kesadaran kolektif mahasiswa yang peduli terhadap masa depan masyarakat adat, lingkungan hidup, dan hak-hak sipil,” ujar Markus, juru bicara Solidaritas.

Solidaritas juga menegaskan bahwa proses pemekaran Yahukimo Timur tidak dilandasi oleh partisipasi publik yang bermakna. Mereka menyebutnya sebagai proyek elit yang menguntungkan segelintir politisi dan korporasi, bukan rakyat.

Solidaritas mengkritisi pemekaran sebagai alat akumulasi modal, bukan jalan pemerataan pembangunan. Mereka mengingatkan bahwa CDOB membuka pintu lebar bagi ekspansi tambang dan investasi skala besar yang dapat menghancurkan hutan adat dan tanah ulayat.

“Pemekaran tanpa akuntabilitas bisa menjadi jalan sah menuju ekosida, etnosida, bahkan genosida terhadap masyarakat asli Yahukimo Timur,” tegas Markus.

Kekayaan alam Yahukimo Timur seperti emas, batu bara, kayu besi, dan pasir emas menjadi daya tarik utama pemodal. Namun, tanpa perlindungan terhadap hak adat, ekspansi ini hanya akan meminggirkan rakyat dari tanahnya sendiri.

“Kalau pemekaran jadi pintu bagi korporasi menjarah SDA, itu bukan pembangunan. Itu kolonisasi baru,” lanjutnya.

Solidaritas menyoroti ketidaktransparanan proses pemekaran yang dinilai dipaksakan oleh elite politik lokal dan nasional. Mereka menyebut adanya penyalahgunaan wewenang oleh politisi aktif dari wilayah Kimyal dan Una Ukam demi kepentingan pribadi.

Mereka juga mengkritik rencana penempatan ibu kota kabupaten baru yang dinilai tidak strategis, minim akses, dan belum siap secara infrastruktur maupun sumber daya manusia. Ketiadaan roadmap pembangunan SDM dan infrastruktur dasar memperkuat kekhawatiran bahwa pemekaran hanya akan melahirkan ketimpangan baru.

“Siapa yang akan mengelola pemerintahan jika tenaga profesional tidak disiapkan? Siapa yang diuntungkan?” ujar Solidaritas dalam pernyataan tertulis.

Solidaritas menegaskan bahwa gerakan ini murni dari mahasiswa Papua yang sadar akan ancaman eksploitasi atas tanah leluhur. Mereka menolak semua tudingan bahwa aksi ini dikendalikan pihak tertentu.

“Kami bukan boneka siapa pun. Kami adalah anak-anak muda Papua yang sadar bahwa tanah ini sedang dijual secara legal lewat pemekaran,” kata Markus.

Gerakan ini, menurutnya, adalah bentuk tanggung jawab generasi muda dalam menjaga warisan leluhur dari ancaman kapitalisasi brutal.

“Kami ajak semua elemen muda Papua untuk bangkit. Jaga hutan adat. Lindungi tanah ulayat. Jangan biarkan masa depan kita dijual dengan janji-janji kosong,” tutup pernyataan tersebut. [*]

Redaksi Tomei

Recent Posts

Satpol PP Dogiyai Bahas Penegakan Disiplin Melalui Rapat Internal

DOGIYAI, TOMEI.ID | Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Dogiyai menggelar rapat internal di…

48 menit ago

Pemprov Papua Tengah Jaga Toleransi Lewat Ibadah dan Doa Bersama Lintas Agama

NABIRE, TOMEI.ID | Pemerintah Provinsi Papua Tengah kembali menggelar kegiatan Ibadah dan Doa Bersama Lintas…

2 jam ago

Gubernur Meki Nawipa Jadi Fasilitator Temui Menteri PU, Bahas Percepatan Infrastruktur di Papua

NABIRE, TOMEI.ID | Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa memfasilitasi sejumlah Kepala Daerah di Papua…

2 jam ago

DPD RI Turun Tangan, Dorong Kepastian Hukum Kasus Bom Molotov Jubi

JAYAPURA, TOMEI.ID | Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Papua melakukan…

4 jam ago

Ketum PERBASI Papua Tengah Apresiasi Turnamen 3×3 di Nabire, Dorong Pengembangan Ekosistem Basket

NABIRE, TOMEI.ID | Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Papua Tengah,…

1 hari ago

Hari Bhayangkara ke-79, Gubernur Papua Tengah Apresiasi Dedikasi Polri

NABIRE, TOMEI.ID | Kepolisian Daerah (Polda) Papua Tengah menggelar upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di…

1 hari ago